Mojokerto, HarianForum.com- “Transformasi Media Menjadikan Kekuatan Ekonomi Indonesia” merupakan salah satu yang vital di Indonesia lebih-lebih jelang ‘berakhirnya’ pandemi Covid-19. Begitupun permintaan dari berbagai media untuk diwadahi, sehingga ikhtiar upaya mengakomodir tidak hanya legalitas akan tetapi juga termasuk soal SDM, juga keinginan meningkatkan status media-media agar lebih ‘komplit’ kelengkapan Badan Hukumnya, terverifikasi SDM-nya, manejemen termasuk wartawannya.
Hal tersebut merupakan bagian dari ‘Garis-Garis Besar Halauan Negara/GBHN’ dari Media Independen Online (MIO) Indonesia (pusat) yang kurang lebih juga ditegaskan ulang oleh para Pengurus Wilayah (PW) MIO Provinsi Jawa Timur dalam forum konsolidasi yang diadakan hari Senin 15 Maret 2021 di Pawon Katineungan Pacet Mojokerto (depan parkir Wisata Ubalan, red.) dalam rangka jelang pelantikan PW MIO Jatim.
‘GBHN’ tersebut dalam perjalanan ke depan sudah ada gambaran strategi-strategi untuk menerjemahkannya secara riil, lebih praktis dan aplikatif, yang juga sempat menjadi bahasan dalam rapat konsolidasi tersebut namun masih diperuntukkan konsumsi terbatas di internal termasuk soal ‘bisnis’ riil bersama yang bisa bermanfaat untuk bersama-sama.
“Yang jelas kita tidak lupa pula memiliki kebersamaan untuk peduli dalam advokasi untuk terhadap rekan-rekan media dan wartawan yang perlu mendapatkan advokasi,” tegas Suharto SH Ketua PW MIO Jatim didampingi Sumidi Sm.Hk selaku Sekretaris, Alfan Arif S.Kom selaku Bendahara dan para pengurus yang direncanakan untuk pelantikan. Bahkan dalam salah satu kasus yang sedang hangat saat ini di Jatim, Suharto dkk juga telah bergerak cepat bersurat ke Polda Jatim.
“Jadi kita berikhtiar ada manfaat nyata untuk media-media yang bergabung maupun untuk rekan-rekan wartawan, termasuk soal Uji Kompetensi Wartawan (UKW) akan kita upayakan semaksimal mungkin untuk manfaat bagi rekan-rekan wartawan,” tambah Alfan Arif S.Kom yang dikenal memiliki jejaring luas, kreatif dan kesan, dengan tujuan untuk kemanfaatan.
Sumidi Sm.Hk selaku sekretaris PW MIO Jatim pun menekankan pentingnya kebersamaan dan kekompakan untuk saling memberi manfaat, yang hal tersebut juga akan membedakan dengan yang lainnya, termasuk soal advokasi riil yang sudah siap ditangani oleh Sadak SH selaku Ketua Departemen Advokasi bersama Kikis Mukhlis, S.Pd, SH, MH dengan kebersamaan kolektif kolegial.
Pada kesempatan tersebut Sadak SH pun menyampaikan kesiapan tim-nya untuk memberikan advokasi ke seluruh Jawa Timur jika diperlukan oleh ‘para’ media dan teman-teman wartawan, dengan kolektif kolegial, bahkan membuka diri sebanyak mungkin rekan-rekan wartawan yang ikut berperan dalam ‘investigasi-investigasi’ awal sebelum masuk pada ranah persidangan jika memang misal harus masuk ke persidangan. Jika tidak, maka cukup dengan mediasi.
Sedangkan Siswahyu Kurniawan S Sos selaku Wakil Ketua 1 PW MOI Provinsi Jatim itu, menyampaikan rasa optimis bahwa PW MIO Jatim dibawah KSB Suharto – Sumidi – Alfan Arif, akan bisa menerjemahkan program-program yang menjadi GBHN MOI Indonesia (pusat) sehingga bisa memberi manfaat riil untuk ‘para’ media dan para wartawan yang tergabung MIO, juga memberi manfaat untuk masyarakat. KSB sebagai motor utama meskipun KSB sendiri telah menyampaikan bahwa bersifat kolektif kolegial, saling mengisi sisi-sisi positif.
“Saya sudah lama malas berorganisasi karena sudah terlalu banyak organisasi yang tidak bisa kompak dan tidak bisa saling mengisi untuk kemanfaatan. Dengan gambaran program MIO yang terlihat praktis dan mengikuti zaman, ini yang menjadi sangat menarik. Dengan KSB yang kompak dan cekatan, Mas Suharto dan Mas Sumidi serta Mas Alfan Arif dengan semabgat kolektif kolegial, kami optimis akan segera banyak kemanfaatan yang bisa diberikan termasuk misal soal simpan pinjam,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku Humor Wartawan, serta buku Bung Karno dan Pak Harto ini.
Dalam rapat rencana pelantikan pengurus PW MIO Provinsi Jatim tersebut juga disepakati untuk saling memahami atas keberadaan organisasi media/wartawan yang manapun yang masih aktif, sehingga disepakati pula bahwa dalam acara pelantikan pengurus PW MIO Jatim itu maka akan diundang seluruh organisasi media/wartawan yang masih aktif, tentu dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.(Red)