Blitar, HarianForum.com – Polemik memanasnya hubungan walikota Blitar Syauqul Muhibin dengan wakil walikota Blitar Elim Tyu Samba, bagi Tan Ngi Hing, S.Sos, sekretaris DPC Gerindra Kota Blitar, merupakan dinamisasi politik di kota Blitar, menurutnya tidak perlu diperpanjang lebarkan. Sebagai kader partai Gerindra, Tan Ngi Hing sangat berharap walikota dan wakil walikota Blitar, secepatnya membangun kembali harmonisasi, keselarasan dan bersama berjalan seiring untuk membangun kota Blitar untuk lebih baik lagi, sehingga masyarakat tidak menjadi korban dampak perseteruan para pemimpinnya. Bahkan anggota DPRD Kota Blitar, mengemukakan dengan polemik yang tidak segera dihentikan, dikhawatirkan ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan mengibaratkan memancing di air keruh.
Disampaikan Tan Ngi Hing dengan menuturkan, dalam menyikapi kondisi yang terjadi sangat bijaknya bila emosi dan egoisme dihilangkan, dengan menekankan walikota dan wakil walikota harus terkonsentrasi terhadap satu tujuan yang diawali dari pencalonannya dalam menuntaskan janji kampanye dan visi-misi, dengan berbagi tugas dan saling menguatkan. Baginya yang terpenting, pasangan walikota dan wakil walikota saling menghormati dan saling mendukung dalam melaksanakan keberpihakannya untuk kepentingan masyarakat.
“Perlunya mas Ibin dan mbak Elim membangun komunikasi yang baik sehingga konflik yang terjadi bisa dicegah atau diminimalisir. Kalau semuanya tetap mempertahankan egoisme, ya dipastikan ketidak harmonisan akan terjadi, sehingga hal tersebut merusak jalannya pemerintahan di kota Blitar. Marilah berfikir secara terbuka dan sama – sama mengingat, ratusan ribu jiwa masyarakat kota Blitar menjadi tanggung jawab kita,” tuturnya.
“Yang jelas kami sangat menyayangkan hal ini terjadi, maka kami sangat berharap walikota dan wakil walikota saling menghormati dan saling mendukung dalam menjalankan tugas sesuai peraturan dan perundang – undangan serta menjalankan tugas pokok dan fungsi. Kami paham hirarkinya, bahwasanya wakil walikota mempunyai tanggung jawab kepada walikota untuk melaksanakan tugas yang didelegasikan pada saat walikota berhalangan. Jadi wakil walikota dengan walikota bukan mitra yang sejajar,” tambah Tan Ngi Hing ditemui di kediamannya, Rabu ( 15/10).
Kader partai Gerindra juga berharap dengan menandaskan, walikota dan wakil walikota Blitar sebaiknya kembali membangun komitmen bersama, dengan membawa keinginan yang kuat menjadikan kota Blitar yang SAE, sesuai dengan jargon pada saat keduanya maju bersama sebagai calon walikota dan calon wakil walikota Blitar pada pemilihan kepala daerah 2024.
“Sudahlah tidak ada untungnya bila diteruskan, dan justru akan menjadi preseden buruk bagi kota Blitar. Dalam sejarah pemerintahan di kota Blitar baru kali ini terjadi. Kami dari partai Gerindra sangat berkeinginan membangun bersama – sama kota Blitar hari ini dan kedepannya, dengan suasana keharmonisan baik eksekutif maupun legislatif, dengan tujuan yang sama mensejahterakan masyarakat kota Blitar. Termasuk mensukseskan program pak Prabowo, salah satunya makan bergizi gratis untuk anak – anak kita, ini yang penting dan ini kita fokuskan.Kalau bicara politik itu nanti, 5 tahun yang akan datang. Partai Gerindra sudah menyiapkan kader – kader terbaik untuk menjadi walikota mendatang.Sekarang ini kita bekerja, bagaimana masyarakat bisa lebih baik dan lebih sejahtera,” tandas Tan Ngi Hing,S.Sos.(Ans).












