Pertanian

Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc, Gerakan Petani Nusantara Adalah Petani Mandiri

358
×

Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc, Gerakan Petani Nusantara Adalah Petani Mandiri

Sebarkan artikel ini

Ponorogo, HarianForum.com- “GPN Gerakan Petani Nusantara adalah Petani mandiri artinya Petani pemimpin- pemimpin petani, dan itu ada di petani muda,” demikian antara lain disampaikan Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc koordinator nasional GPN saat membuka Musyawarah Nasional MUNAS II GPN Gerakah Petani Nusantara, Jumat (22/02/2019) di Ponorogo.

Munas yang diikuti 5 propinsi antara lain, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Dumatra Selatan ini dihadiri hampir 300 peserta, dan akan berlangsung hingga Minggu 24 Februari 2019.

Dalam sambutanya Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, Msc menyampaikan bahwa Gerakan Petani Nusantara, GPN ini memiliki 3 ciri khas, pertama kemuliaan petani, kedua keberagaman dan ketiga adalah pertanian ekologis, keberagaman GPN yang terdiri dari beberapa suku, beberapa kelompok agama dan bahkan kelompok partai politik, namun ketika sudah mengatasnamakan kepentingan petani maka, semua menjadi satu kesatuan yang bulat.

Kedepan GPN harus bisa memberi solusi sebuah masalah, jangan menjadi masalah, mencari saudara mencari teman tidak mencari musuh. Usai dibuka, peserta munas dihibur dengan kesenian Reok yang merupakan khas Ponorogo, dengan tarian khasnya dan sebagai penghormatan Dr.Ir. Hermanu Triwidodo.MSc dinaikan Reok.

Sementara itu Suhartono selaku ketua panitia mengatakan bahwa, Munas ini adalah munas ke II setelah Munas pertama di tahun 2016 lalu, Munas ini selain memilih kepengurusan baru berdasarkan Ad/Art juga akan membahas rencana setrategis pembangunan pertanian kedepan demi kemandirian dan kedaulatan pangan.

Selain itu menurut Suhartono, tahun depan adalah tahun yang sangat penting untuk menentukan arah pembangunan pertanian kedepan seiring dengan pergantian pemerintahan, GPN memiliki kepentingan untuk memberikan masukan yang kontruktif terhadap pemerintan dalam pembangunan nasional bidang pertanian.(Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *