Nganjuk, HarianForum.com- Anggota Komisi IV DPR RI, Ir Mindo Sianipar kini kembali gelar Penyerapan Aspirasi Masyarakat MPR-RI di Desa Gejagan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, Sabtu (8/10/2022). Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyerap aspirasi masyarakat tani Kabupaten Nganjuk.
Diikuti lebih dari 100 peserta ini terdiri dari anggota kelompok tani, tokoh masyarakat dan pihak terkait. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Muslim Harsoyo dan Kepala Desa Gejagan Deddy Irawan.
Berbagai macam aspirasi disampaikan para peserta pada Ir Mindo Sianipar dalam penyerapan aspirasi ini. Mereka berharap apa yang mereka sampaikan bukan hanya ditampung dan berlalu begitu saja tapi juga ada solusi juga realisasi dari pemerintah terkait apa yang mereka hadapi. Utamanya permasalahan yang dihadapi para petani.
Ibnu, salah satu peserta penyerapan aspirasi yang berasal dari Kecamatan Gondang menyampaikan keluh kesah para petani khusunya yang berada di Kabupaten Nganjuk sisi utara.
“Kami, tiap tahun selama tiga tahun ini kesulitan bibit pak. Mungkin dari bapak-bapak yang disini ada solusi. Karena apa setiap kami mengeluh kepada pimpinan daerah solusinya juga itu-itu saja. kami harapkan, dari pak Mindo, dari tingkat nasional ada solusinya” ucap Ibnu saat menyampaikan aspirasinya.
“Kami berharap, aspirasi dari kami para petani dapat ditindaklanjuti” harapnya.
“jangan sampai ini hanya menjadi keluhan-keluhan. Jangan sampai aspirasi kami hanya ditampung. Pemimpin-pemimpin ini dipilih, dibayar dengan uang rakyat. Harapan kami, panjenengan-panjenengan yang dibayar ini bisa menguraikan permasalahan kami. Kami juga perekonomian, tapi jika hasilnya seperti ini terus ya miris” lanjut Ibnu.
Ir Mindo menjawab beberapa aspirasi yang disampaikan para peserta. Temasuk persoalan penanganan hama. Utamanya hama tikus. Ia menjelaskan beberapa trik untuk bisa meminimalisir serangan hama berkaki empat tersebut.
“saat mulai menanam, kita tutup semua lubang-lubang yang berindikasi menjadi sarang tikus” sarannya.
Selain itu ia juga memberikan peluang pada petani yang dibuat pusing dengan banyaknya hama tikus jelas mengganggu jalannya pertanian. “jika bisa menangkap 1 ton tikus lalu dikirimkan ke Mojokerto, nanti akan saya hargai satu kilogramnya Rp. 2000 bahkan lebih. Ini akan saya gunakan sebagai media perkembangbiakan maggot” ucapnya.
Ia juga berpesan pada semua peserta bahwa jika ada aspirasi, siapapun boleh mengirimkan pesan padanya melalui whatsapp. Nanti akan ia sampaikan kepada Menteri dan Dirjen.
Reporter: Dyah
Editor: Nur Kholifah