Blitar, HarianForum.com – Diatas lahan yang berlokasi di kelurahan Ngadirejo kecamatan Kepanjenkidul kota Blitar, Kasiyadi berhasil mengelola serta mengembangkan konsep pertanian tanaman perdu merambat dan menjadi alternatif ideal bagi pertanian perkotaan atau dikenal dengan urban farming. Ditemui di lahan budidaya anggur lebih dari 10 varietas, kepada HarianForum.com dirinya mengaku bukan seorang petani, namun keberhasilan melakukan budidaya tanaman anggur tidak lepas kegemarannya dari muda menggeluti dunia pertanian terutama menanam tanaman buah atau frutikultur.
Disampaikan Kasiyadi, saat ini anggur yang dibudidayakannya selain varietas everest, terdapat varietas anggur halloween, baikonor, sansekerta, mondrof hingga beberapa varietas buah anggur yang lain. Membagi pengalamannya pada saat awal menanam anggur, dalam pemikirannya teknis penanaman, perawatan hingga pembuahan tidak berbeda seperti dengan tanaman buah lainnya, dengan merujuk salah satunya pada tanaman jeruk.
Namun yang dirasakan, prosesi dari penyiapan media tanam hingga panen terdapat tantangan tersendiri yang cukup menarik baginya, dimana media tanam harus mempunyai dukungan pertumbuhan dengan menggunakan tanah yang sehat dengan pupuk organik untuk memperbaiki tanah serta meningkatkan kualitas tanah. Tidak hanya itu, media tanam harus memiliki tekstur yang mudah ditembus untuk memudahkan menerima asupan nutrisi serta pasokan udara yang baik. Selain itu penyiraman yang dilakukan, sebelumnya harus melihat terlebih dulu intensitas tanah maupun perakaran tanaman, kondisi alam atau cuaca hingga menyiapkan media untuk perambatan tanaman anggur.
“Kita memang hobi menanam apa itu pepaya atau mungkin apa. Lalu ada teman – teman untuk menanam pohon anggur, berapa itu 5 atau 6 pohon. Pertama ya nggak ngerti, saya pikir seperti orang menanam pohon jeruk ditanam lalu berbuah sendiri tidak tahunya susah, bisa menanam tetapi membuahkan susah. Yang paling sulit itu medianya, pada waktu itu tidak mengerti sama sekali. Tetapi setelah ada teman – teman dari Aspai (Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia.red), diberitahu bahwa media harus diberi kohe atau tanah dari bawah pohon bambu terus sekam bakar. Kalau untuk nutrisi anak – anak itu yang paling tahu jelas, yang pasti organik.” jelasnya. (18/1)
Aktivitas urban farming atau pertanian perkotaan merupakan produksi bahan pangan untuk kalangan sendiri, atau upaya meningkatkan daya ekonomi. Namun konsep pertanian perkotaan tidak sedikit di beberapa kota menjadi destinasi rekreasi dan edukasi. Kota Blitar, merupakan kota kecil namun begitu tidak serta merta kebijakan – kebijakan yang diambil meninggalkan pertanian. Melihat semakin sempitnya lahan pertanian di kota terkecil kedua di Jawa Timur, dampak alih fungsi mode perkotaan, sangat perlunya dibangun kesadaran dan dukungan semua kalangan masyarakat terhadap degradasi lingkungan perkotaan dengan melakukan konsep pertanian urban.
Anggur tanaman perdu merambat merupakan tanaman jangka waktu yang cukup panjang. Dengan sistem pertanian berkelanjutan yang menghasilkan buah, menjadi keinginan bagi Kasiyadi sebagai upaya memberikan motivasi bagi lingkungan bahwasanya produksi pertanian tidak hanya sebatas kuantitas, akan tetapi juga kualitas serta membuka kesadaran dalam memberikan pemahaman tetap perlunya terjaga warisan pertanian. Generasi yang akan datang berhak memperoleh warisan tanah, air dan udara yang sehat.
“Yang jelas kita memberi motivasi sama lingkungan sebagai percontohan, dan nantinya semuanya untuk anak cucu kita.” pungkas Kasiyadi.(Ans).