Indramayu, HarianForum.com – Agen hayati yang sedang dikembangkan Pemdes Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, belum lama ini menjadi pusat perhatian peserta Mukernas Gerakan Petani Nusantara (GPN) di Indramayu.
Pada gelar produk tersebut, agen hayati Gapoktan Gogodeso menjadi salah satu peserta dari 31 utusan se-Jawa.
Ibarat masuk kandang harimau, pemerintah desa dan Gapoktan Desa Gogodeso tampil pada gelar teknologi pertanian di Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.
Pasalnya acara 4 windu Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ini berada di kota yang terkenal tidak hanya sebagai lumbung padi nasional, namun tempat lahirnya para pakar tanaman terutama tanaman organik.
“Tak kenal menyerah, kami akan terus mengkampanyekan agen hayati kepada masyarakat luas, dan khususnya bagi petani.” Demikian yang disampaikan koordinator utusan GPN Blitar Syafiq Zamzam SH,MM
Menurutnya, justru moment tersebut sangat menarik dan menjadi ajang unjuk hasil karya petani dari Blitar khususnya Gogodeso.
“Kami tidak mengelak bahwa di Desa Nunuk potensi pertanian dan masyarakat petaninya memang luar biasa, akan tetapi kami dari Blitar juga mempunyai produk unggulan yaitu agen hayati Godes 6 jenis dan tidak tertinggal kopi robusta Doko yang patut kami tampilkan.” Tutur Gus Fiq panggilan akrab Syafiq Zamzam.
Selain kopi robusta Doko, produk hayati produksi Godes lainnya antara adalah Metarhizium, Plant Geowth Promoting Rhizobacteria (PGPR), Beauveria, Trichoderma, dan Decomposer.
Dari enam jenis produk agen hayati produksi Godes, ternyata jenis PGPR banyak diminati oleh pengunjung gelar teknologi. Dari 110 kemasan, separuh lebih telah terjual.
“Dari enam jenis agen hayati Godes, jenis PGPR paling diminati. Dari 62 kemasan, 28 kemasan PGPR paling banyak terjual.” Pungkas Imroqatu Hanifia, Manajer GPN Mart Blitar dan penanggung jawab pemasaran produk dilokasi acara tersebut. (anis/nur)