Makau, HarianForum.com- Kurang lebih pukul 21.00 Waktu Makau telah terjadi aksi atau tindakan kekerasan disertai perampasan, dengan korban seorang perempuan pekerja migran Indonesia, Minggu (12/07).
Akibat penyerangan tersebut kalung yang dikenakan korban raib dibawa kabur oleh seseorang yang tidak pernah dikenalnya.
Korban perampasan disertai dengan kekerasan tersebut merupakan berprofesi sebagai asisten rumah tangga yang pada saat itu berjalan di area Estrada de Adolfo Loureiro bersama temannya, didatangi seorang pria yang meminta paksa kalung yang dikenakan.
Sebenarnya perlawanan untuk mempertahankan barang miliknya sudah dilakukan namun gagal. Bahkan temannya justru dipukuli berkali kali oleh penjahat pada saat membantu mempertahankan barang yang akan dirampas.
Cerita Ris seorang pekerja dari Indonesia namanya minta disamarkan, yang menceriterakan situasi kondisi di
daerah administratif khusus Makau Republik Rakyat Tiongkok pada saat ini setelah penerapan lockdown, melalui call mesenger.
“Salah satu contoh kasus kriminal yang akhir akhir ini terjadi. Sekarang ini situasi keamanan di Makau tidak seperti sebelum adanya pandemi virus corona yang berdampak diberlakukannya pembatasan kegiatan rutinitas. Tidak ada kejahatan di tempat tempat umum seperti itu di sini. Kalaupun ada, kejadian pemalakan, pencurian, pemerasan namun terjadinya di area di kasino saja,” jelasnya.
“Kalau aksi kejahatan dilakukan di tempat tempat umum, sangat jarang kemungkinan terjadi atau hampir dikatakan tidak ada sama sekali. Namun sekarang aksi kejahatan bisa terjadi dimanapun tidak terkecuali di jalan seperti kejadian yang dialami oleh seorang pekerja dari Indonesia dan bahkan juga ada aksi yang sama seperti itu di dalam bus,” imbuhnya, Kamis (16/07).
Ris merupakan salah satu warga negara Indonesia yang sudah 5 tahun bekerja dan tinggal di pusat kota negara dengan pusat kasino paling besar yang berada di kawasan Asia, menyampaikan kepada HarianForum.com bahwa sebenarnya aktivitas rutinitas sudah mulai normal kembali.
Pemerintah Makau telah membuka kembali kasino atau tempat perjudian setelah pihak yang berwenang menutup semua kasino selama 15 hari sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Meskipun masa penutupan kasino telah selesai, dan pandemi virus corona yang telah menyebar di China, Makau dan Hong Kong juga telah berhasi dikendalikan, namun meja meja permainan di kasino terlihat sepi bahkan nyaris tidak ada pengunjung.
Menurut informasi dari orang orang disekitarnya, sepinya pengunjung yang biasanya bermain kasino karena dampak dari pembatasan pembatasan visa kunjung secara global yang terkait dengan penerapan protokol pengendalian pandemi virus corona.
“Karena para pengunjung yang bermain kasino tidak bisa masuk ke sini (Makau) otomatis tidak ada tamu atau pengunjung. Mungkin sasaran di kasino tidak ada, maka aksi kriminalitas seperti pemerasan, penodongan dan penjambretan sekarang di lakukan di tempat umum di mana mana. Aktifitas kasino dan tempat pariwisata disini sangat mempengaruhi dukungan ekonomi, karena tidak ada sumber daya alam lainya seperti lahan untuk pertanian,” jelas Ais. (Ans)