Surabaya, HarianForum.com – Dihadapan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin (9/10/2017) Gubernur Jawa Timur Soekarwo memaparkan langkah-langkah prioritas Pemprov Jatim dalam membangun perekonomian Jatim tahun 2018.
Paparan ini menjadi arahan para Kepala OPD di jajaran Pemprov Jatim dalam menyusun program-program kerjanya pada tahun 2018.
Pembangunan bidang infrastruktur, pertanian, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, dan efisiensi pembiayaan adalah langkah-langkah strategis yang ditempuh Gubernur tahun 2018.
Diakuinya, pertumbuhan ekonomi Jatim selalu diatas rata-rata nasional. “Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar perekonomian Jatim terus meningkat, terutama dalam kondisi ekonomi stagnan saat ini.” Ujar Soekarwo.
Di bidang infrastruktur, Pemprov Jatim ingin mewujudkan semua wilayah terhubung oleh transportasi diantaranya pembangunan jalan tol dan jalan provinsi, pembangunan jalur ganda kereta api (double track), pengembangan dan pembangunan bandara dan pengembangan pelabuhan.
“Apabila semua jalur transportasi terhubung, maka perekonomian Jatim akan meningkat dengan cepat. Secara tidak langsung tingkat kesejahteraan masyarakatnya ikut terangkat.” Jelasnya.
Di bidang pertanian, Pemprov Jatim akan mengoptimalisasikan nilai tambah untuk budidaya pertanian. Diantaranya, di sektor pertanian tanaman pangan dengan intensifikasi dan mekanisasi pertanian dari hulu sampai dengan hilir, serta peningkatan indeks pertanaman dari 1,86 menjadi 2,49 pada tahun 2018.
Selanjutnya, di sektor perkebunan mengolah bahan baku kakao menjadi tepung untuk memberikan nilai tambah sebesar 1,523%, pengolahan biji kopi arabika menjadi tepung kopi yang memberikan nilai tambah 183%.
Demikian pula, di sektor perikanan dengan budidaya udang vanamei yang memberikan nilai tambah 656,03% dan budidaya ikan lele yang memberikan nilai tambah 93,57%.
Pemprov Jatim juga berupaya meningkatkan sumber daya manusia melalui dua cara yakni di sektor formal SMK menjadi filial fakultas di universitas. Di sektor non formal melalui SMK mini dan Balai latihan kerja.
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga tetap konsentrasi menanggulangi kemiskinan, dengan langkah pengentasan kemiskinan menjadi program prioritas pada 2018.
Beberapa cara yang akan dilakukan yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, antara lain melalui penanggulangan feminisasi kemiskinan.
Kemudian mengurangi pengeluaran masyarakat miskin melalui bantuan pangan beras dari Dinsos dan melakukan sinergitas program penanggulangan kemiskinan antara pusat dan daerah.
“Semua program penanggulangan kemiskinan dibiayai oleh anggaran APBD Provinsi Jatim, dan share APBN.” Tandasnya. (Snd-Nws/Frm)