Tuban, JarianForum.com- Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Setiajit meninjau langsung lokasi pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jum’at (6/12).
Hadirnya utusan Gubernur Jatim di Bumi Wali Tuban ini untuk memastikan proyek strategis bertaraf nasional itu dapat berjalan lancar sampai bisa beroperasi.
“Saya ditugaskan ibu Gubernur untuk memastikan pembangunan proyek kilang ini dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat untuk masyarakat, Ini menjadi tugas saya untuk mengawal karena selaku koordinator bidang pembangunan infrastruktur ekonomi di jatim,” ujar Kepala ESDM Jatim, Setiajit.
Mantan Plt Bupati Jombang ini menjelaskan, alasan pemilihan Tuban sebagai lokasi berdirinya kilang minyak karena dinilai sangat aman dari ancaman gempa. Disamping itu, wilayah pantai di Tuban juga cenderung bersahabat.
Perencanaan pembebasan lahan untuk proyek dari PT Pertamina Rosneft sendiri dibutuhkan seluas sekitar 840 hektare (ha). Ditambah dengan reklamasi seluas 200 ha. Selain menggunakan lahan milik warga, pembangunan kilang nantinya juga memanfaatkan lahan milik Perhutani dam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Tuban merupakan daerah yang aman sehingga cocok untuk dijadikan refinery kilang dan petrochemical. Di samping itu Tuban akan dijadikan kawasan industri terpadu,” imbuhnya.
Pria yang berencana menjadi Calon Bupati Tuban ini juga menegaskan, jika pembangunan kilang memiliki dampak nasional yang sangat luar biasa. Maka dari itu, Pemprov Jawa Timur terus berkomitmen mendorong pembangunan kilang agar dapat segera membantu pembangunan ekonomi masyarakat di Tuban.
“Kapasitas kilang di sini 300 barel per hari. Artinya, negara bisa untung karena dapat mengurangi impor sebanyak 300 barel per hari,” tegas pria yang mengikuti penjaringan bacabup Tuban ini.
Lebih lanjut, keuntungan lain yang didapat nantinya dengan adanya proyek senilai Rp 225 triliun ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan semakin lebih baik. Mengingat dalam tahap awal pembangunannya diperlukan 20 ribu hingga 25 ribu pekerja, dimana sebanyak 80 persennya dari putra daerah. “Sudah disiapkan perjanjian kerja sama antara Pertamina dan Pemprov Jatim setidaknya 80 persen tenaga kerja harus orang Tuban,” pungkasnya.(tbn01)