Blitar, HarianForum.com- Baru saja adem suhu politik pasca pemilihan umum legislatif juga pemilihan presiden dan wakil presiden 2019, nampaknya kota Blitar akan dihangatkan lagi dengan pemilihan kepala daerah atau pilkada yang rencananya akan digelar pada tahun 2020. Berita yang beredar dan masuk di telinga masyarakat sudah ada beberapa nama nama calon yang nantinya ditawarkan dan bertarung untuk menduduki kursi Walikota.
H. Purnawan Buchori, salah satu tokoh masyarakat, sudah banyak mengenal dan namanya tidak asing lagi di telinga sebagian besar masyarakat kota Blitar. Pembawaannya sederhana, sabar namun tegas, mantan wakil wali kota Blitar periode 2010- 2015 ini mengakui bahwa dirinya maju sebagai calon walikota Blitar yang dijadwalkan digelar pada akhir tahun 2020 nanti.
“Insyaallah, saya maju menjadi calon wali kota Blitar pada pilkada nanti, untuk menjadikan kota Blitar yang lebih baik, bersih dan bermartabat tujuan kami maju sebagai walikota.Sedangkan memanfaatkan sisa umur, pikiran dan tenaga untuk membantu mengangkat sebagian warga kota Blitar yang masih terpuruk dan kurang beruntung sosial ekonominya merupakan niat kami. Tidak ada kepentingan untuk pribadi maupun keluarga, karena sampai saat ini Allah memberikan semuanya lebih dari cukup,” jelas Purnawan Buchori, ditemui di kediamannya, Kamis (08/08/2019).
Disinggung tentang persyaratan atas dukungan dari partai politik, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan partai politik yang mempunyai kursi di legislatif. Purnawan Buchori membenarkan ada partai yang menyambut niatnya maju dan sekaligus menyatakan solid untuk mendukung pencalonannya. “Benar sudah ada partai yang mendukung kami untuk pencalonan walikota namun ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi agar bisa masuk pencalonan, untuk itu kami membuka dan terus melakukan komunikasi dengan partai lain,” tuturnya.
Perjalanan pemerintahan kota Blitar, sebuah dinamisasi atau ironi, karena pada tahun 2014, Dr. Budiono pada waktu itu pernah menyerahkan suatu penghargaan untuk kota Blitar, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan kota Blitar sebagai kota dengan laporan keuangan terbaik.
Namun kota Blitar pada pertengahan di tahun 2018 juga sempat menjadi bahan perbincangan publik lokal sampai nasional, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK melakukan penangkapan terhadap salah satu pejabat penting karena pelangaran tipikor dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa.
Dalam pemilihan kepala daerah kota Blitar tahun 2020 nanti, masih ada kesempatan untuk intropeksi diri bagi pemilih. Dasar mengambil sebuah keputusan pilihan nantinya, jangan hanya melihat dan mengukur kekuatan finansial seorang calon. Namun langkah yang lebih bijak mencermati selain kredibilitas dan kapabilitas calon, tidak kalah pentingnya nilai moralitas untuk mengemban amanah dengan baik, merupakan modal kearifan dalam memilih seorang calon pemimpin.(Ans)