HarianForum.com- Naiknya dolar AS kini belum begitu dirasakan oleh pengusaha yang satu ini, yakni pengusaha tahu takwa (kuning) di Kota Kediri, meski harga kedelai impor mulai naik Rp 300/kg. Para pengusaha tahun kuning mengaku masih memiliki untung.
Salah seorang pengusaha tahu takwa, Purborini mengatakan harga kedelai 2 minggu lalu sudah naik Rp 300/kg. Dari harga Rp 7 ribu menjadi Rp 7.300/kg. Dan tiap minggu dirinya merasakan harga kedelai naik Rp 100-Rp 200/kg. “Kenaikannya bertahap mas, sudah 2 minggu ini naik Rp 300/kg,” kata Purborini di tempat usahanya di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Selasa (11/9/2018).
Para pengusaha masih menjual tahu di pasaran dengan harga lama, yakni Rp 1.300/biji. Namun ceritanya bakal berbeda jika harga kedelai naik Rp 8 ribu/kg dari harga saat ini Rp 7.300/kg. Jika itu yang terjadi maka pengusaha terpaksa harus menaikkan harga jual tahu.
Ia mengaku enggan menaikkan harga tahu takwa di pasaran untuk saat ini karena takut ditinggal pelanggan. “Harga tahu tetap tidak kami naikkan harganya, karena kami khawatir jika harga kami naikkan, pelanggan akan meninggalkan kami,” jelas Purborini.
Namun jika harga tukar dolar mempengaruhi harga kedelai hingga naik sampai Rp 8 ribu/kg, pengusaha tahu takwa mau tidak mau harus menaikkan harga jual tahu dan mengurangi takaran kepadatan tahu takwa agar tidak merugi.
Purborini menjelaskan setiap satu adonan 14 kg kedelai, bisa menjadi 200 buah tahu takwa. Jika harga kedelai terus melambung, maka satu adonan jumlah kedelai akan dikurangi menjadi 13 Kg kedelai sekali masak. Dalam sehari, perajin tahu takwa mampu memasak kedelai mentah hingga 300 kg.
“Saya kurang paham soal harga dolar dan rupiah, saya tahunya pemerintah tolong bisa memperhatikan harga kedelai. Bagi kami sebagai pengusaha tahu takwa, agar usahanya bisa lebih maju lagi. Semoga harga kedelai dapat stabil, terlepas dari nilai tukar rupiah terhadap dolar naik,” tandas Purborini.(Tik/Nur)