MalangianForum.com – Makin besar peluang pasti makin memungkinkan terjadinya kejahatan, termasuk dalam berbisnis, Garam konsumsi beryodium yang diduga mengandung kaca ditemukan di Kabupaten Malang.
Garam konsumsi beryodium Cap KS Surabaya, terdapat butiran kaca dalam kemasan berat bersih 200 gram. Garam itu dibeli seorang ibu rumah tangga di Pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Kemarin saya beli di pasar tradisional dua bungkus. Pas mau dipakai memasak, kok ada butiran kacanya agak besar. Lalu saya larutkan dalam air ternyata ndak larut-larut,” beber Suminah, ibu rumah tangga di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Karena curiga dengan kondisi garam tak wajar tersebut, Suminah lalu membuang satu bungkus garam Cap KS yang ia beli di pasar sayur Kepanjen. “Dua bungkus garam saya buang semua, saya taburkan buat pupuk tanaman. Satu bungkus saya beli 3 ribu,” paparnya.
Suminah lalu menyuruh anak perempuanya membeli garam ke toko swalayan. Kali ini garam dirasa aman dan siap dikonsumsi. Penasaran dengan temuan Suminah, Beritajatim.com sempat mencari garam konsumsi beryodium dengan cap Karapan Sapi.
Setelah memperoleh satu bungkus, garam tersebut coba dilarutkan menggunakan air panas dan air dingin.
Hasilnya, garam tak bisa larut dan mengendap di bawah permukaan air. Beberapa butiran kaca pun nampak jelas. “Ini maksudnya apa, kok garam saja dicampur dengan kaca. Ini kan kaca, beling ini buk,” ucap Pak Kawidi, pemilik warung makan di Kepanjen.
Ia lalu menunjukkan garam tersebut pada istrinya. Kebetulan, warung makan miliknya menggunakan garam kotak-kotak. Beberapa pembeli yang makan di warung pun menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri jika garam cak Karapan Sapi saat dituangkan dalam air panas dan air dingin, tak bisa larut dengan air. Butiran atau pecahan kaca terlihat mengkilap saat tersinari matahari.
“Ya Allah kok ada kacanya, ini kerjaan siapa. Kalau bener itu yang buat pabrik garam tersebut, motivasinya apa,” tutur wanita pembeli makanan berkacamata.
“Garam satu bungkus ini harganya bisa 4 ribu sampai 6 ribu. Mahal sekarang,” tambah Bu Pur, pemilik warung makan.
Diduga, garam mengandung kaca ini sudah menyebar di sejumlah pasar dan toko yang ada di Kabupaten Malang. (yog/but/snk)