Berita

Kunjungan Lapang Universitas Kadiri, Motivasi dan Dukungan Lahirnya Petani Muda

433
×

Kunjungan Lapang Universitas Kadiri, Motivasi dan Dukungan Lahirnya Petani Muda

Sebarkan artikel ini

Blitar, Harian Forum.com – Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya atau P4S Tani Makmur Jaya, diakui Nugraheni Hadiyanti,SP, MP, merupakan area yang sangat mendukung kegiatan keilmuan bidang pertanian, terutama bagi para mahasiswa khususnya program studi Agroteknologi Fakulatas Pertanian Universitas Kadiri yang dibimbingnya.(4/11).

Dalam kunjungan lapang bersama mahasiswa Universitas Kadiri, Omah Tengah Sawah atau OTS yang berlokasi di desa Gogodeso, kecamatan Kanigoro, kabupaten Blitar, Nugraheni telah melihat secara langsung bagaimana penerapan sistem pertanian integreted farming atau pertanian terpadu.Pengajar pada program pendidikan agroteknologi, seusai rangkaian kegiatan ditemui Harian Forum.com di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya atau P4S Tani Makmur Jaya, menyampaikan dengan kunjungan lapang para mahasiswanya bisa belajar beberapa tehnologi pertanian yang telah diterapkan oleh P4S Tani Makmur Jaya mulai dari usaha budidaya pertanian, peternakan serta perikanan dengan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang terdapat di sekitar area, penggunaan alat pertanian atau alsintan, sistem irigasi yang efektif serta sarana untuk penelitian.

” P4S Tani Makmur Jaya dengan sistem integrated farming bagus sekali, karena di dalamnya terkait dengan organik sehingga menurut kami dari akademis sistem ini bisa membantu mahasiswa untuk belajar apa saja yang ada di P4S.

Alhamdulillah terkait dengan mata kuliah, kami mendapat rekomendasi untuk bisa belajar praktek secara langsung , PKL atau magang di tempat ini.Saya senang, di tempat ini bisa menggunakan alsintan, mengetahui budidaya ikan bioflog, manajemen pengairan, budidaya tanaman pangan, hortikultura , dan peternakan ” ungkapnya.

Ditanya relevansi kunjungan lapang pada pertanian terpadu sebagai salah satu solusi menghadapi krisis regenerasi petani dengan terus menurunnya minat generasi muda menjadi petani, Nugraheni menyampaikan pandangannya, kurang tertariknya anak muda untuk menggeluti dunia pertanian, selain lingkungan yang kurang mendukung, dunia pertanian masih dianggap oleh anak muda sebuah profesi yang tidak menguntungkan.Selain itu menurutnya kemungkinan tidak sedikit kalangan generasi muda masih banyak melihat potensi sektor pertanian belum secara konkret.

” dengan kunjungan lapang, menjadi sarana dukungan kepada generasi muda agar memperoleh wawasan secara lebih, bahwasanya pertanian itu merupakan bidang yang menyenangkan, bidang yang menguntungkan dan bidang yang menyenangkan.Artinya selama ini kalangan generasi muda enggan untuk terjun di dunia pertanian, dikarenakan kemungkinan kurangnya motivasi atau support atau bahkan juga mungkin melihat dunia pertanian masih dari kejauhan.Kalangan muda masih banyak yang belum mengetahui potensi – potensi sub bidang pertanian, mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari mana menyiapkan input pertanian hingga sampai pengolahan hasil panen. Yang perlu diketahui, tidak hanya Indonesia tetapi juga di seluruh dunia, bahwa pangan tetap dibutuhkan dan kebutuhan tersebut semakin meningkat. Dengan adanya generasi muda yang percaya diri untuk bergerak di bidang pertanian, maka menjadi dukungan kekuatan pembangunan.

Yang pasti kami sangat mendukung lahirnya para petani muda untuk pembangunan Indonesia ” terang Nugraheni Hadiyanti,SP, MP.(Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *