Serba-serbi

Survey BIC Institute : Elektabilitas KH. Arif Fuadi Paling Tinggi

569
×

Survey BIC Institute : Elektabilitas KH. Arif Fuadi Paling Tinggi

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com- Meskipun penyelenggaraan Konfrensi Cabang Nahdlatul Ulama atau Konfercab NU kabupaten Blitar dikatakan bisa dihitung dengan jari, namun para kandidat yang bakal memimpin pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, belum nampak santer di ranah publik.

Menggali lebih dalam tentang bakal calon pimpinan cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, dengan berinisiasi menemui direktur Blitar Information Center Institute atau BIC Institute, Mujianto, S.Sos, MSi dikediamannya, untuk memperoleh informasi siapa yang bakal maju untuk memegang tampuk pimpinan pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, dirinya mengungkapkan dengan berdasar dari hasil survey yang dilakukan dan sesuai dengan audiens yang masuk, dirinya membeberkan bahwa Drs KH. Arif Fuadi. MM. MH pada konfrensi pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar memperoleh peringkat paling atas.

“Dari survey yang telah kami lakukan,, menunjukan elektabilitas yang paling tinggi dimiliki oleh Drs.KH Arif Fuadi MM. MH mencapai 50 persen lebih, jika disimulasikan head to head dengan calon-calon lainnya. Berdasar dengan hasil survey kami, maka Pak Arif mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju menjadi calon Ketua tanfidziyah pengurus cabang Nahdlatul Ulama kabupaten Blitar nanti,” ungkapnya.

Mujianto, S.Sos, MSi, paling kiri.

Ditanya faktor atau alasan apa yang mendorong tingkat elektabilitas Drs. KH Arif Fuadi menduduki peringkat paling atas atau memperoleh kepercayaan paling besar dalam survey yang dilakukannya, Mujianto juga pimpinan cabang Perhimpunan Pergerakan Indonesia atau PPI Kabupaten Blitar, tidak menampik adanya banyak pandangan yang positif dari warga nahdliyin kabupaten Blitar terhadap rekam jejak panjang serta pengalaman Drs. KH Arif Fuadi di Nahdlatul Ulama. Menurut Mujianto, Drs. KH Arif Fuadi sangat dikenal oleh kalangan masyarakat tidak hanya di Kabupaten tetapi juga di kota Blitar karena perjuangannya di dunia pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan agama Islam pada lembaga pendidikan Nahdlatul Ulama.

Selain itu Mujianto menambahkan penjelasannya, pengalaman dan keterlibatan dalam kepengurusan organisasi maupun badan otonomi Nahdlatul Ulama. Arif juga pernah menjabat Ketua Komisi B juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar dari fraksi PKB serta pernah menjabat Wakil Bupati Blitar, sehingga nama Arif Fuadi sangat familier tidak hanya warga nahdliyin akan tetapi juga dikalangan masyarakat Blitar.

“Persepsi untuk memilih KH. Arif Fuadi, banyak yang mempunyai keyakinan bahwa pak Arif mampu dan bisa mengakomodasi pemikiran pemikiran lintas generasi di NU maupun didalam kepengurusan PC NU kedepannya. Sehingga dalam kepemimpinannya nanti, Pak Arif diharapkan dapat menyelesaikan agenda yang belum terselesaikan selama ini, bisa adaptif terhadap kaum muda dan mengoptimalkan energi kaum muda NU. Sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh PC NU dalam menghadapi tantangan kedepan, harus memiliki jiwa energik, tangkas, berani serta visioner. Dengan pengalaman pernah menjadi pejabat publik yaitu Wakil Bupati Blitar, NU tidak boleh berkiprah sendirian, namun NU sangat perlu menggandeng dengan berbagai pihak, sebagai upaya untuk melakukan tindakan konkret yang menghasilkan solusi sebagai modal untuk menyelesaikan agenda agenda keumatan,” tandas Mujianto, S.Sos, MSi.

Sedangkan untuk runtutan prosesi acara konfrensi cabang Nahdlatul Ulama kabupaten Blitar ke XVIII yang bertempat di pondok pesantren Al Falah, ketua panitia pelaksana Juni Arifin kepada Harian Forum.com, melalui salah satu aplikasi pesan singkat menyampaikan, pembukaan konfrensi secara simbolis pada hari Sabtu 27 Rajab 1444 H, atau Sabtu 18 Pebruari 2023 oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dilanjutkan tausiyah Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Juni Arifin, Ketua Panpel.

Pada Ahad tanggal 28 Rajab 1444 H atau Minggu tanggal 19 Pebruari 2023, sesuai rencana jadwal dilaksanakan sidang komisi, dimana pada pleno II dilakukan pengesahan hasil komisi. Menyusul pada pleno III penyampaian pelaporan pertanggung jawaban atau LPJ, diteruskan demisioner.

Seusai istirahat, sholat dan makan atau Ishoma digelar pelaksanaan tabulasi calon Ahlul Halli wal Aqdi atau AHWA, dan panitia pelaksana melanjutkan agenda berikutnya, menghelat pemilihan Rais Am dan ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama pada pleno IV, hingga paripurna acara.

Konfrensi cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar ke XVIII, dengan tema “Satu Abad Nahdlatul Ulama, Meneguhkan Kemandirian dan Merajut Kebersamaan”, menjadi satu agenda penting dalam melahirkan keputusan keputusan yang mengandung kemaslahatan untuk umat, dengan tetap berorientasi keagamaan yang merngikat aspek aspek kehidupan dengan berlandaskan moderasi, menjaga keseimbangan serta toleransi.

HarianForum.com menyampaikan, selamat dan sukses terselenggaranya Konfrensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar. Semoga dengan konfrensi ke XVIII, terlahir tatanan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.(Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *