Galeri Bisnis

Membangkitkan Ubi Jalar Menjadi Bahan Olahan Tradisional Dan Kekinian

321
×

Membangkitkan Ubi Jalar Menjadi Bahan Olahan Tradisional Dan Kekinian

Sebarkan artikel ini
Sringatin, penggiat Pertanian, IKM dan UMKM.

Nganjuk, HarianForum.com- Produksi olahan makanan dengan menggunakan bahan dari tanaman organik menjadi impian Sringatin, salah satu penggiat pertanian yang tinggal di kabupaten Ngajuk. Wanita yang kerap mengikuti kegiatan pertanian, memiliki keinginan membudidayakan tanaman buah dan sayuran secara alami, tanpa menggunakan zat kimia.

Dari pemikiran bahwa pola makan yang kurang tepat menurut pendapat alumni fakultas pertanian Universitas Muhamadiyah Malang, menjadi salah satu faktor gangguan pada tubuh.Lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, merupakan langkah bijak karena tubuh memerlukan mineral, vitamin dan kalium. Buah dan sayuran yang tepat merupakan sumber serat makanan yang sangat baik, yang membantu menjaga pencernaan.

“Selain buah dan sayur, ada beberapa jenis umbi pada tanaman selain mengandung karbohidrat yang tinggi juga terdapat kandungan sumber gizi.Ketela pohon itu mempunyai karbohidrat sebagai sumber energi akan tetapi untuk protein nabati yang dikandungnya sangat sedikit sekali. Justru pada daunnya terdapat kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dari vitamin A, vitamin C, vitamin B1, vitamin B6, magnesium, kalium, kalsium. Lain dengan ubi jalar kandungan yang ada didalamnya selain karbohidrat, vitamin, mineral, antioksidan juga serat,” terangnya kepada HarianForum.com (30/09).

Salah satu alumni 1991 SMAN Kademangan, Kabupaten Blitar, mengakui pada saat ini memiliki keinginan untuk membangkitkan olahan makanan dengan menggunakan bahan baku yang ada di sekitar tempat tinggalnya.Ibu tiga anak ini terus belajar dan mencari inovasi untuk produk olahan dari tanaman umbi umbian terutama ubi jalar.Dengan kreasi, dirinya merasa sangat yakin bahwa makanan yang berbahan atau menggunakan dari kearifan lokal, bakal diterima dan diminati oleh masyarakat terutama bidikannya untuk para generasi milenial.

”Sayang sekali kalau ubi jalar dijual keluar desa keadaan mentah. Maka nantinya kami minta dukungan dari teman teman yang aktif di komunitas untuk mengolah ubi jalar menjadi jajanan basah mungkin dengan getuk goreng, timus, donat, kue bola, klepon, bakpao, kue lumpur, talam dan masih banyak lagi.Bisa juga dibuat menjadi cemilan atau kue kering tidak hanya keripik namun bisa kue semprit, telur gabus, lidah kucing dan lainnya,” tandas Sringatin selain aktif di pertanian juga gemar membuat makanan dan jajanan.(Red/Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *