Mojokerto, HarianForum.com – Setiap kita minum kopi, kita selalu mengabaikan ampasnya. Lain halnya dengan dua pelajar SMA Negeri I Sooko, Kabupaten Mojokerto ini. Karena sering nongkrong di warung kopi, mereka mendapat ide membuat lukisan dengan menggunakan ampas kopi.
Kedua siswa tersebut yakni Ananda Wahyu Ramadhan (16 tahun) dan Ahmad Asyraf (16 tahun) kelas XI IPS 2. Keduanya memiliki hobby yang sama yakni sering nongkrong di warung kopi dan suka menggambar. Meski mereka mengaku tidak pernah ikut lomba melukis.
Ananda Wahyu Ramadhan menuturkan, jika hobby barunya tersebut tercetus sebulan yang lalu. “Baru sebulan, awalnya sering ngopi dan iseng mainan ampas kopi.” Ungkapnya, Senin (30/10/17).
Ananda menjelaskan, ampas kopi sisa tersebut digoreskan ke tatakan cangkir dan menghasilkan coretan yang dinilainya cukup bagus. Dari situ, mereka tumpahkan ke media kertas. Hasil karya keduanya pun di apresiasi teman-temannya.
“Kalau sampai saat ini, masih dapat tiga pesanan dari temen sendiri, pesan gambar wajah. Tapi kalau hasil lukisan cukup banyak, saya posting ke media sosial sehingga banyak yang tahu. Untuk ukuran kertas A4, kita hargai 25 ribu.” Ujarnya.
Ananda mengaku lebih suka menggambar pemandangan dan orang, tapi yang paling susah menggambar wajah karena bentuk aslinya cukup rumit. Tidak harus pakai sketsa, sketsa digunakan untuk gambar yang susah dan kopinya pun harus yang murni.
Ampas kopi murni bisa menghasilkan gambar yang terlihat jelas, tapi jika kopi sachet akan menghasilkan warna pudar. Selain itu, banyak sedikitnya air kopi juga mempengaruhi hasil goresan di kertas tersebut.
Menurutnya, ampas bekas kopi dalam satu cangkir bisa menghasilkan tiga sampai empat lukisan. Sementara hasil penjualan lukisan ampas kopi tersebut, digunakan sebagai tambahan uang saku dan membeli buku pelajaran.
Hal yang sama diungkapkan Ahmad Asyraf, “Kalau saya lebih suka menggambar tulisan karena dari tulisan tersebut saya bisa menyampaikan pesan. Karena berupa tulisan, saya pakai sketsa baru kemudian kasih ampas kopi dan agar awet dikasih pernis”. (Brt-Jt/Frm)