Serba-serbi

Vital Figur Kamtibmas, Mampukah Sumi Harsono PDIP Seruakkan Kelana dan Kombes Sumardji dalam Pilbup Sidoarjo 2020? (bag. 2)

218
×

Vital Figur Kamtibmas, Mampukah Sumi Harsono PDIP Seruakkan Kelana dan Kombes Sumardji dalam Pilbup Sidoarjo 2020? (bag. 2)

Sebarkan artikel ini
(kiri) Siswahyu, Kelana, dan Kombes Sumardji

Sidoarjo, HarianForum.com- Problem lain yang muncul adalah, Kombes Sumardji pernah menyatakan tidak akan maju dalam Pilbup Sidoarjo 2020. Apakah benar-benar sudah final?

Mungkin belum tentu juga. Apalagi jika DPC PDIP Sidoarjo benar-benar mau memunculkan paket tersebut, kemudian ‘sedikit’ melobi-lobi ke pusat, apalagi jika ada ‘sedikit’ jalur ke Mabes Polri, dimana bukan rahasia lagi bahwa banyak pejabat atau mantan di kepolisian yang direkomendasikan oleh DPP PDIP untuk maju dalam Pilkada.

Namun bila hal itu benar-benar sulit terjadi, lantas siapakah diantara nama-nama Cabup – Cawabup Sidoarjo 2020 yang menurut Anda lebih memahami kamtibmas dan kesejahteraan rakyat? Apakah Bahrul Amiq yang saat ini masih menjabat Kepala Dinas Perhubungan Sidoarjo?

Sedangkan sementara ini yang muncul ada sejumlah nama Cabup. Diantaranya kemungkinan dari PKB (16 kursi) ada nama H. Ahmad Amir Aslichin (Mas Iin) putera dari Saiful Ilah mantan Bupati Sidoarjo, lalu Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) adik kandung dari Syaikhul Islam anggota DPR RI PKB (yang juga pengurus DPP PKB dengan posisi sebagai Ketua Bidang Agama Dan Dakwah) yang putera dari KH Agoes Ali Mashuri ponpes Bumi Sholawat Tulangan, dan
Nur Ahmad Syaifudin (Cak Nur) yang kini masih menjabat Plt.Bupati Sidoarjo. Namun melihat kecenderungan di Sidoarjo, kemungkinan yang mendapat rekom PKB adalah Muhdlor – Iin. Lantas kemana Cak Nur?

Bisa saja Cak Nur dirangkul oleh PDIP bersama Kelana Aprilianto, atau menjadi Cawabup untuk mendampingi Bambang Haryo Soekartono (BHS) yang untuk sementara ini sudah ‘aman’ dengan mendapatkan dukungan 11 kursi, berupa 7 dari Gerindra dan 4 dari Golkar.

Jika Cak Nur tetap ingin maju sebagai Cabup (bukan Cawabup) bisa saja dengan upaya menggandeng sejumlah parpol. Jika PKB 16 kursi sudah bisa mengusung Cabup-Cawabup sendiri, lalu PDIP 9 kursi bersama PPP 1 kursi (total 10 kursi) juga punya Cabup-Cawabup sendiri, lantas Gerindra 7 kursi dan Golkar 4 kursi (total 11 kursi) juga punya Cabup – Cawabup sendiri, mungkinkah Cak Nur berpasangan dengan Taufiqulbar?

Jika iya, maka harus kerja keras merangkul 13 kursi yang tersisa yang ada di PAN (5 kursi), PKS (4), Nasdem (2) dan Demokrat (2). Mungkinkah?

Sekadar pengingat, Taufiqulbar (hanya membidik Cawabup) kemungkinan dengan modal 5 kursi dari PAN, dimana Taufiqulbar yang mantan anggota DPRD Sidoarjo dari PBB dan mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo ini adalah adik kandung Muhammad Khulaim anggota DPRD Jatim (2019-2024) dari PAN.

(Penulis buku humor Bung Karno Dan Pak Harto; penulis buku biografi Asmuni-Srimulat dengan pengantar dari Letjen Purn. Basofi Sudirman mantan Gubernur Jatim; juga penulis buku biografi Mardjito GA yang sempat jadi anggota DPD RI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *