Blitar, HarianForum.com – Diungkapkan Ketua Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) Alam Lestari Blitar, Hari Budiharto, Kota Blitar memiliki lahan persawahan dengan luas kurang lebih 900 hektare. Menurutnya, dengan luasan tersebut perlu diterapkan pengelolaan pertanian pangan, salah satunya budidaya tanaman pangan padi yang memanfaatkan teknologi dengan nutrisi ramah lingkungan, sehingga nantinya menghasilkan padi sehat. Selain itu, dengan budidaya padi sehat, hasil panen bisa menghasilkan beras sehat yang mempunyai nilai tambah secara ekonomi di pasaran.
Hari Budiharto menambahkan, konsep pengembangan pertanian di Kota Blitar untuk pemanfaatan dan pengelolaan lahan pekarangan lebih diarahkan ke urban farming atau sistem produksi pertanian perkotaan, dengan memaksimalkan pekarangan yang dimiliki rumah tangga atau perumahan yang biasanya tidak memiliki pekarangan. Pengembangan ini diterapkan dalam menanam sayur atau buah-buahan.
Ditambahkan Hari Budiharto, dalam pengaplikasian urban farming lebih dititikberatkan pada pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT), di mana saat ini kelompok tani yang anggotanya terdiri dari para perempuan yang menjalankan usaha di bidang pertanian sudah eksis di Kota Blitar. Sehingga, untuk selanjutnya hanya perlu menambahkan teori-teori berikut dengan praktik bagaimana idealnya menjalankan urban farming.
“Dibutuhkan relawan-relawan untuk mempercepat terealisasinya konsep urban farming. Syukur kalau nantinya bisa mendampingi dinas. Perlu diingat, hasil urban farming berhubungan dengan pasar, yang mana hasil dari KWT bisa memenuhi kebutuhan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), mungkin bumbu dapur atau bisa juga sayuran. Kalau seperti itu nantinya bisa diplot atau dilakukan penjadwalan, kapan harus memasok di dapur makan bergizi gratis. Selain konsep pemberdayaan, memenuhi kebutuhan di program makan bergizi gratis bisa menarik teman-teman KWT lebih aktif. Sebelumnya, hasil KWT hanya untuk konsumsi sendiri karena belum bisa menjangkau pasar, sehingga kegiatan tersebut menjadi hal yang membosankan, yang ujungnya tidak diteruskan. Kalau proses hasil panen, pemasaran, dan distribusi produk dalam kegiatan mempunyai nilai finansial yang bisa membantu peningkatan ekonomi rumah tangga, diyakini para anggota KWT akan bertambah giat lagi,” ungkap Hari Budiharto kepada HarianForum.com.
Ditanya tentang perlunya Pemerintah Kota Blitar mengatur dan mengelola serta memanfaatkan ruang untuk kepentingan publik secara proporsional, dengan pengalokasian yang diperuntukkan bagi wisata perkotaan berbasis pertanian atau yang biasa dikenal dengan agrowisata, Ketua P4S Alam Lestari Blitar menandaskan bahwa agrowisata memiliki tujuan selain menjadi tempat wisata, juga untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, serta membuka komunikasi terhadap potensi usaha di bidang pertanian di Kota Blitar. Pada prinsipnya, hal ini harus segera direalisasikan, mengingat saat ini tidak sedikit destinasi wisata di Kota Blitar yang semakin banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Hari Budiharto menyampaikan pemikirannya, bahwa untuk merealisasikan agrowisata di Kota Blitar diperlukan beberapa hal. Selain lokasi destinasi wisata pertanian yang tidak jauh dari objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, agrowisata juga perlu menggunakan lahan aset milik pemerintah daerah yang dibarengi dengan terbangunnya sinergitas dengan petani milenial atau petani muda. Mereka dapat mengelola objek wisata yang tidak hanya menawarkan potensi khas hasil pertanian, tetapi juga aktivitas produksi, teknologi, pengolahan, serta kearifan lokal petani.
“Budidaya sayur-sayuran sehat atau buah-buahan menurut saya salah satunya adalah budidaya anggur. Anak muda sangat tertarik berbudidaya anggur, karena dalam bertani selain tidak kotor karena terkena lumpur, anak-anak muda biasanya menyukai inovasi teknologi. Saat ini, di Kota Blitar sudah ada pembudidayaan anggur milik masyarakat yang sering dikunjungi. Monggo, kalau dibuat konsep seperti itu dengan melibatkan anak-anak muda, kita lakukan pendataan terlebih dahulu siapa saja yang tertarik, kemudian kita berikan motivasi dan kita didik, sehingga nantinya anak-anak muda siap mengelola agrowisata,” tandasnya.
(Ans)