Blitar, HarianForum.com- Perhitungan cepat atau quick count pemilihan Bupati Blitar
melalui channel YouTube, menunjukkan pasangan Rini Syarifah – Rahmat Santoso terlihat lebih unggul dari pasangan H. Rijanto – Marhenis Urip Widodo untuk perolehan suara dalam pemilihan kepala daerah kabupaten Blitar, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020. Dalam perhitungan sementara, sebanyak 258.189 suara telah dikumpulkan oleh pasangan calon No.1 H. Rijanto dengan Marhenis Urip Widodo, dan 369.285 suara diraup oleh pasangan calon No 2 Rini Syarifah dengan H Rahmat Santoso. Sedangkan untuk suara tidak sah terdapat 25.638 suara. Meski quick count bukanlah hasil resmi , namun hasil perhitungan cepat tersebut tidak berbeda jauh dengan hasil perhitungan yang dilakukan oleh komisi pemilihan umum atau KPU.
“Yang jelas kita sangat terima kasih kepada suara yang telah masuk, dan kita menganggap adalah suara itu adalah suara rakyat. Kita yang ada di tim dan seluruhnya, saya mewakili mak Rini bahwa mak Rini sekarang menjadi jembatan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat. Kita siap mendengarkan, kita siap menampung, siap mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan atau kepentingan masyarakat. Tugas kita sekarang mengawal suara atau aspirasi dari masyarakat secara umum,” tutur M Ahmad Jauhar Tontowi, mewakili Rini Syarifah atau mak Rini seusai mengikuti perkembangan perhitungan sementara, di pos pemenangan mak Rini – makde Rahmat kepada Harian Forum.com (09/12).
Disinggung prioritas kebijakan yang akan dilakukan oleh Rini Syarifah dan Rahmat Santoso setelah resmi dilantik menjadi bupati Blitar, pria yang akrab disapa mas Ton ini mengungkapkan bahwa selain memprioritaskan pembenahan sistem pelayanan untuk masyarakat lebih baik, diungkapkan juga untuk pendidikan serta kesehatan, serta infrastruktur salah satunya pengadaan air bersih juga menjadi agenda prioritas.

“Kebijakan yang akan dilakukan nantinya, kita memprioritaskan terhadap sistem pelayanan publik, karena hal tersebut sering kita dengar keluhan masyarakat pada saat kami melakukan sosialisasi, terutama masalah pelayanan E-KTP. Selama ini pelayanan E-KTP terpusat di Dispenduk Capil, kita nantinya akan merubah sistem pelayanan dengan dukungan perangkat yang bisa mendukung untuk pelayanan pembuatan E-KTP dengan berbasis pelayanan di desa atau kelurahan. Selain itu masalah infrastruktur, kesehatan, pendidikan menjadi program yang secepatnya dijalankan. Masalah infrastruktur yang berada di wilayah selatan juga segera dilakukan penanganan, karena kita kemarin mengetahui adanya fasilitas umum dengan kondisi yang benar benar memprihatinkan dan perlu dibangun atau diperbaiki fasilitas umum yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” Ungkapnya.
“Bukan berarti yang lainnya tidak menjadi prioritas, semuanya akan diakomodir, namun dalam kebijakan nantinya, kita selesaikan dahulu yang benar benar dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk program pengadaan air bersih, seperti disampaikan dalam debat publik kemarin, Insya Allah secepatnya akan segera terealisasi. Kita tunggu saja, dan sekarang kita masih ada tugas untuk mengawal suara hasil pemilihan,” imbuhnya.
Sementara Hj. Diana Dwi Oktafia Safitri, S.Pd,MPd ketua Pengurus Cabang Fatayat NU kabupaten Blitar, bersama kader dan semua pengurus sampai di tingkat bawah yang telah mendukung penuh kemenangan pasangan mak Rini – makde Rahmat Santoso dalam pilkada Bupati Blitar, menyampaikan pesannya melalui aplikasi pesan singkat pada telepon seluler, atas rasa syukurnya bahwa pilihan kepala daerah berjalan dengan aman, tertib dan damai.Ketua pengurus cabang Fatayat NU kabupaten Blitar periode 2020-2025 ini, juga mengungkapan rasa terima kasihnya khusnya kepada para pengurus dan kader kader Fatayat NU, simpatisan dan seluruh masyarakat, dan dalam pesanya, Ning Dian panggilan akrab Hj. Diana Dwi Oktafia Safitri, S.Pd, MPd mengingatkan bahwa kemenangan dalam pemilihan kepala daerah, merupakan kemenangan bersama masyarakat kabupaten Blitar bukan kemenangan individu atau kelompok.
“Alhamdulillah pilihan kepala daerah telah berjalan dengan tertib, aman dan damai.Dalam pemilihan, apapun hasilnya kita semua menghormati, sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU. Jabatan adalah amanah, tentunya nanti kelak akan diminta pertanggung jawaban. Yang harus kita tegaskan hari ini, kemenangan dalam pilkada adalah kemenangan bersama, kemenangan masyarakat kabupaten Blitar. Sehingga bupati Blitar ke depannya harus mampu dan harus bisa merangkul serta merangkai seluruh elemen yang ada di masyarakat. Bupati bukahlah pemimpin bagi kelompok tertentu, namun bupati selain pemimpin juga sebagai orang tua untuk seluruh masyarakat kabupaten Blitar. Marilah kita berangkulan, bergandeng tangan untuk menciptakan kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan bersama seluruh masyarakat kabupaten Blitar,” pesannya.(Ans)