Blitar, HarianForum.com- KH.A Qomarudin, S.Pd, Ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama kabupaten Blitar menyampaikan kepada Harian Forum com , sebelum menuju Pos
Observasi Bulan atau POB , tim rukyatul hilal Nahdlatul Ulama kabupaten Blitar terlebih dahulu mendapat arahan dan pesan dari KH Drs. Arif Fuadi, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama kabupaten Blitar di Gedung Graha Nahdlatul Ulama, Rabu (23/03).
Dikemukakan, dilakukan rukyatul hilal berdasarkan intruksi atau perintah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU yang direstui oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kabupaten Blitar.
“Kami NU Kabupaten Blitar, setiap tahunnya melaksanakan rukyah sebagai rangkaian dari pemenuhan untuk ibadah. Dan seperti biasanya kami melibatkan semua pengurus lajnah falakiyah NU yang sebelumnya diawali dengan perencanaan dan perhitungan perhitungan. Kemudian kami menunggu perintah dari PBNU untuk melakukan rukyah dan sebelum pelaksanaan kami juga harus mendapat restu dari ketua PC NU. Semua proses tadi sudah dilaksanakan,” jelas KH A Qomarudin.
Metode mengamati dalam astronomi, rukyat merupakan tindakan observasi yang digunakan untuk menentukan awal bulan pada hijriyah dengan melihat bulan sabit tipis yang pertama, dilihat dengan mata telanjang dan dilakukan pada setiap akhir bulan qomariyah disaat matahari terbenam.
Berdasarkan hasil tim rukyatul hilal Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar yang telah mengerahkan 18 personilnya, dalam pengamatan pada Rabu Pahing , 30 Syaban 1444 H atau tanggal 22 Maret 2023 bahwa tinggi Hilal Hakiki 8° 02′ 07,48″, tinggi Hilal Mar’i Atas 08° 01′ 28,19″ , tinggi Hilal Mar’i Bawah 07° 29′ 57,63″ serta elongasi 10° 04′ 21,53″ , sudah memenuhi kriteria dari ketentuan ketinggian hilal yang telah ditetapkan 3° dan elongasi 6,4°.
Meskipun dari segi ketinggian sudah memenuhi kriteria, namun ahli astronomi Nahdlatul Ulama kabupaten Blitar menandaskan bahwa tim rukyatul hilal Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama kabupaten Blitar yang melakukan pengamatan di Pusat Observasi Bulan dengan lokasi bukit Banjarsari memiliki ketinggian 381 meter diatas permukaan laut, merupakan wilayah kawasan hutan Resort Pemangku Hutan atau RPH Kepek, dusun Banjarsari, desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, kabupaten Blitar dengan titik koordinat 8° 12′ 53,43″ lintang selatan dan 112° 09′ 26,60″ bujur timur, mengakui bahwasanya tim rukyat tidak berhasil melihat hilal dikarenakan pada saat matahari terbenam pukul 17:43 WIB, obyek pengamatan telah tertutup mendung dengan waktu yang cukup lama.
“Beberapa tim yang berada di lokasi semua mengadakan pengamatan. Sebetulnya dari segi perhitungan mestinya bulan sudah dapat diamati atau dilihat karena ketinggiannya sudah memenuhi imkanur rukyah 3 derajat dan 6 derajat elongasi. Namun dalam pengamatan kebetulan pada arah bulan tertutup mendung yang cukup lama jadi kita tidak berhasil melihat. Apapun yang terjadi, kita tidak boleh putus asa karena menyangkut persoalan ibadah,” pungkasnya.(Ans)