Blitar, HarianForum.com – Memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara bijak merupakan salah satu upaya penting untuk menciptakan harmonisasi lingkungan, sehingga alam tetap terjaga dari ancaman kerusakan. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan menjadi peluang yang terbuka dalam pengembangan usaha wisata berbasis alam yang memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan oleh salah satu anggota DPRD Kota Blitar, Tan Ngi Hing, yang merespons positif langkah Camat Sananwetan yang telah menginisiasi digelarnya Festival Kali Karplos Tahun 2025, sebuah upaya pengenalan potensi sumber daya alam di Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Festival ini tidak hanya menjadi media edukasi pelestarian alam, tetapi juga sebagai tujuan wisata.
Anggota DPRD Kota Blitar dari Partai Gerindra itu menyebutkan bahwa festival yang akan diselenggarakan di Kali Karplos, sesuai agenda kegiatan, selain menampilkan festival sawah, juga akan diisi dengan peragaan busana (fashion show), senam tera, dan lomba memancing. Anggota DPRD dari daerah pemilihan Sananwetan ini menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan festival di area sumber air Mbah Bawuk. Ia sangat optimistis bahwa kegiatan yang digelar pada Sabtu (22/2) tersebut telah mendapat dukungan dari masyarakat. Menurutnya, Kali Karplos dalam waktu dekat akan menjadi ikon wisata di Kota Blitar yang menarik, tidak hanya bagi warga setempat, tetapi juga bagi wisatawan dari luar kota.
“Acara Festival Kali Karplos merupakan langkah Kecamatan Sananwetan bersama masyarakat untuk menunjukkan adanya lokasi yang terbangun sebagai area edukasi pelestarian alam dan keharmonisan lingkungan, yang diinisiasi oleh Camat Sananwetan. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan festival ini. Nantinya, ada dua manfaat yang diperoleh, yaitu edukasi pelestarian alam sekaligus pengenalan destinasi wisata yang membuka peluang bagi UMKM. Harapannya, destinasi Kali Karplos dapat menciptakan kegiatan ekonomi, khususnya bagi para pedagang, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” terangnya kepada HarianForum.com.
Saat ditanya tentang kebijakan pemerintah pusat, di mana Presiden Prabowo Subianto telah menggalakkan program makan bergizi gratis dan program ketahanan pangan, anggota Komisi I DPRD Kota Blitar tersebut menyatakan bahwa program makan bergizi gratis adalah upaya pemerintah untuk penguatan gizi anak sekolah sekaligus pemberdayaan ekonomi kerakyatan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Terkait program tersebut, Tan Ngi Hing menyampaikan bahwa dalam upaya mendukung ketahanan pangan saat ini, ia mendorong optimalisasi lahan-lahan di Kota Blitar dengan memberdayakan kelompok tani, terutama Kelompok Wanita Tani (KWT).
Menurutnya, kelompok wanita tani dalam memanfaatkan dan mengelola lahan di sekitar rumah atau pekarangan kosong tidak hanya sebatas menanam dan memanen. Tan Ngi Hing berharap kelompok wanita tani dapat memperoleh pelatihan, seperti pengolahan media tanam, pembangunan rumah bibit, pembuatan pupuk organik, produksi agen hayati, penanaman, pascapanen, hingga teknik pemasaran.
“Dengan kemampuan yang dimiliki kelompok wanita tani, diharapkan ketahanan pangan dapat dimulai dari keluarga, yang mampu memenuhi kebutuhan pangan bergizi, seimbang, dan sehat, serta menciptakan kemandirian yang dapat menjadi sumber pendapatan keluarga,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelaksanaan program-program dan kebijakan pemerintah pusat, baik program makan bergizi gratis maupun ketahanan pangan, harus bersinergi dengan pemerintah daerah. “Sesuai harapan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kami mendukung berjalannya Badan Gizi Nasional. Untuk ketahanan pangan, kami bahkan jauh sebelumnya telah memperjuangkan kelompok wanita tani agar memperoleh bantuan dari Kementerian Pertanian. Bantuan tersebut sudah kami realisasikan di seluruh kecamatan di Kota Blitar. Program KWT harus terus dihidupkan, dan ke depan kami akan terus mendampingi agar program ketahanan pangan dapat terlaksana.
KWT tidak hanya menanam, merawat, dan memanen, tetapi juga harus mendapatkan pelatihan, mulai dari pengenalan media tanam, pembenihan, pembuatan pupuk organik, dan sebagainya,” tegas Tan Ngi Hing, sembari mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melupakan perbedaan selama proses pemilihan kepala daerah dan bersama-sama membangun Kota Blitar agar semakin baik, serta mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat Kota Blitar.
(Ans)