Politik dan Pemerintahan

Hindari Hujan Rabat Beton Desa Tondowulan Dikebut

263
×

Hindari Hujan Rabat Beton Desa Tondowulan Dikebut

Sebarkan artikel ini
Pengerjaan Rabat Beton Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan (Insert : Wijonarko Kades Tondowulan)

Jombang, HarianForum.com – Hindari hujan, rabat beton di Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang dikebut, hal ini disampaikan Sriyono TPK (Tim Pengelola Kegiatan) Tondowulan saat berada di lokasi pembangunan rabat beton Dusun Klampisan, Desa Tondowulan.

Menurutnya, pekerjaan swakelola ini mengandung resiko, karena saat ini musim hujan. “Kalau tidak dikebut, biasanya tengah hari hujan turun, dan itu menyebabkan semua pekerjaan terhenti sementara, hal itu akan berakibat molor, sedangkan laporan Dana Desa (DD) harus sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang ada.” Ujar pria berperawakan lencir ini.

Desa Tondowulan terdiri dari empat dusun, yakni Dusun Klampisan, Dusun Ngemplak, Dusun Mambang, dan Dusun Panasan. Untuk DD Tahap I dan II dialokasikan menjadi delapan titik pembangunan, sesuai rencana pembangunan desa, keempat Dusun tersebut telah merata menerima manfaatnya.

Seperti halnya di Dusun Klampisan telah dibangun drainase sebanyak dua titik, untuk Dusun Ngemplak telah dibangun drainase dan TPJ (Tiang Penyangga Jalan). Sedangkan Dusun Mambang pun juga dibangun drainase sebanyak dua titik, dan satu titik lagi di Dusun Panasan.

Dari delapan titik pembangunan satu diantaranya adalah rabat beton yang terletak di Dusun Klampisan. Rabat beton tersebut dibangun dengan panjang 155 meter dengan lebar jalan 4 meter, diperkirakan pekerjaan ini akan memakan waktu sekitar kurang lebih dua minggu. Pada saat berita ini ditulis pengerjaan rabat beton baru berjalan hari ke-5. “Harapan kami pekerjaan ini lebih sepat selesai dari yang kita rencanakan, makanya kita kebut untuk menghindari musim hujan.” Tambah Sriyono.

Sementara itu, Wijonarko selaku Kepala Desa Tondowulan ditemui di kantor Balai Desa mengungkapkan, dirinya pasrah total kepada TPK dan bertugas hanya monitoring saja. Agar semuanya berjalan sesuai Tupoksinya masing-masing.

Lebih lanjut Wijonarko menyampaikan, Tahun anggaran 2017 untuk PDRD (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) digunakan untuk rehab pendopo balai desa, sedangkan PID (Pagu Indikatif Desa) digunakan untuk pelaksanaan bedah rumah sebanyak 10 unit dengan masing-masing unit sebesar 15 juta rupiah dan sisanya digunakan untuk membangun pagar Sekolah Dasar (SD) Tondowulan 2. (yun/yog/nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *