Tuban, HarianForum.com- Pada zaman dahulu sekitar tahun 2001 hingga 2014 -an akhir Ujian Nasional (UN) masih menggunakan cara manual berupa LJK (Lembar Jawaban Komputer) yang memungkinkan para pesertanya untuk meniru atau mencontek jawaban dari teman sebangkunya ataupun memberikan kode jawaban tertentu kepada teman lain.
Hal ini kemudian memberikan ide kepada Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk menyelenggarakan Ujian Nasional berbasis komputer (UNBK) dengan langsung mengerjakan soal melalui Perangkat Komputer.
UNBK adalah sebuah sistem ujian nasional dimana dalam pelaksanaannya menggunakan media komputer. Sistem ini dalam bahasa inggris disebut juga dengan CBT atau Computer Based Test. Ujian Nasional Berbasis Komputer ini berbeda dengan Paper Based Test atau sistem ujian nasional berbasis kertas.
Sejarah pelaksanaan UNBK sendiri dimulai pada tahun 2014, dimana pada tahun itu sekolah yang melaksanakan UNBK hanya dua yaitu SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan SMP Indonesia Singapura. Dengan suksesnya pelaksanaan ujian di kedua sekolah tersebut, mendorong KEMDIKBUD untuk menerapkan UNBK diseluruh sekolah di Indonesia.
Pada tahun 2015, sistem ujian nasional berbasis komputer ini telah sukses diselenggarakan oleh 556 sekolah di Indonesia sedangkan untuk tahun 2016 meningkat menjadi 4382 sekolah, serta tahun 2017 berjumlah 30577 sekolah.
Pemerintah mengadakan program UNBK bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan utamanya untuk program ujian nasional, adanya sistem yang terintegrasi langsung dengan aplikasi – aplikasi pendidikan lainnya seperti DAPODIK, E-Raport dan lain sebagainya akan mempermudah sekolah untuk melakukan pelaksanaan kegiatan ujian nasional. Akan tetapi butuh sumber daya lebih agar bisa melaksanakan kegiatan UNBK dengan lancar utamanya dari sisi sumber daya manusia dan juga perangkat pendukung (Komputer).
Fungsi UNBK yang lain yaitu dapat meredam banyak kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional, sehingga akan mempu untuk menumbuhkan minat belajar dikalangan siswa. Hal ini dikarenakan siswa tidak lagi mengandalkan bocoran kunci jawaban pada saat mengikuti ujian nasional, sehingga mau tidak mau mereka akan berusaha untuk dapat lulus dalam ujian nasional yang dihadapi.
SMP Sabilul Muhtadin yang berlokasi di Desa Karangasem Kecamatan Jenu, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban yang kemarin pada tanggal 18 Desember 2018 telah menggelar uji coba tahap pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan di ikuti oleh sebanyak 39 siswa dengan menggunakan alat komputer sebanyak 42 unit (termasuk dengan pengawasnya) dan kemudian juga direncanakan akan melakukan try out kembali pada tanggal 18 Januari 2019.
Hal ini cukup unik dan mencengangkan mengingat SMP yang letaknya berada di ring 1 PT Holcim Indonesia Tbk tersebut baru berdiri pada sekitaran tahun 2007, namun perkembangannya hingga saat ini ini sangat pesat dan terpantau juga sekolah ini telah menerapkan program full day.
Dikonfirmasi langsung oleh media HarianForum.com kepala laboratorium dan teknisi komputer SMP Sabilul Muhtadin, H.Muhammad Warridlo SPd, I menyatakan bahwa, “Perlu usaha yang sangat keras untuk bisa menyelenggarakan UNBK ini dan kami semua bertekad untuk bisa melaksanakannya di tahun pelajaran ini dengan baik, Mas!” pungkas beliau.(Kholil)