Surabaya, HarianForum.com – Bertempat di Kampung Pecinan Tambakbayan Surabaya, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid melakukan buka bersama, Jumat (16/6/2017). Acara ini dihadiri lebih dari seratus orang dari kalangan lintas agama, etnis maupun kelompok marginal lainnya.
Dalam pidatonya, ibu negara RI ke-4 menekankan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara. “Demokrasi dan kebhinnekaan adalah fitrah Indonesia. Kita harus saling mengasihi, menyayangi dan menghormati di atas segenap perbedaan yang ada,” kata Sinta Nuriyah
Menurutnya, penyeragaman bertentangan dengan ruh bangsa ini dan perlu dilawan. Setiap orang perlu menyadari hal itu.
Menurut Irianto Susilo, salah satu panitia, kehadiran Sinta Nuriyah merupakan stimulasi luar biasa. Terutama untuk meneguhkan demokrasi dan Kebhinnekaan yang tengah diobok-obok akhir-akhir ini.
“Kami masyarakat sipil Surabaya bersama Ibu Sinta berkomitmen menjaga Pancasila dan NKRI meski dengan taruhan nyawa sekalipun,” kata salah satu aktifis Keuskupan Surabaya ini.
Hal senada juga disampaikan Aan Anshori, aktifis Gusdurian yang juga sterring committe acara. Menurutnya, bangsa ini tengah mengalami cobaan serius dalam mengelola keragaman dan intoleransi.
Ia yang menyerukan seluruh elemen masyarakat sipil untuk bersatu padu menjaga Pancasila dan NKRI dan tetap mengedepankan dialog dalam menyelesaikan berbagai praktek kekerasan maupun persekusi atas nama apapun.
“Kami mendesak aparat hukum tetap waspada dan tidak membiarkan siapapun menyebar kebencian atas nama apapun,” ujar mantan aktifis PMII ini. Demokrasi menurutnya adalah cara paling beradab bagi Indonesia untuk mengelola kebhinnekaan secara setara.
Selain orasi dari istri Gus Dur, acara yang didukung 50 elemen ini juga diisi berbagai penampilan kesenian lintas etnis, agama dan kepercayaan. (suf/snk)