Peristiwa

Simulasi Untuk Mitigasi Tsunami, Masih Menunggu Anggaran

294
×

Simulasi Untuk Mitigasi Tsunami, Masih Menunggu Anggaran

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto, SH.

Blitar, HarianForum.com- Berapa Magnitudo, ada atau tidaknya gelombang tsunami bisa terjadi sewaktu waktu. Dan hingga saat ini, belum ada tehnologi yang bisa membantu untuk menentukan waktu yang tepat serta akurat dan besarnya kekuatan gempa.Adanya potensi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, atas peringatan potensi terjadinya megatrust yang bakal melanda di pesisir Jawa Timur, tidak boleh disepelekan namun peringatan adanya potensi tersebut juga tidak diterima dengan kepanikan.

Kabupaten Blitar merupakan daerah yang rawan serta sangat memiliki potensi terdampak gempa serta terjangan gelombang tsunami dengan waktu yang paling cepat. Pesisir Blitar selatan merupakan zona terdekat dengan sumber gempa yang terjadi pada tanggal 10 April 2021 yang memiliki kekuatan M 6.1 serta gempa pada tanggal 21 Mei 2021 dengan kekuatan M 6,2.

Adanya peringatan potensi terjadinya gempa dengan gelombang tsunami yang mempunyai dampak di daerah pemukiman pada beberapa wilayah yang berada di kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto SH menuturkan kepada HarianForum.com, bahwa langkah dan tindakan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa, merupakan tindakan yang paling diprioritaskan.

Ketua DPRD Kabupaten Blitar juga menyinggung, bahwa pemerintah seharusnya merespon secepatnya untuk segera memberikan edukasi dengan simulasi untuk mitigasi kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan terdampak tsunami. Menurut Suwito Saren Satoto, bahwa edukasi dengan simulasi cara penyelamatan dengan tindakan segera mungkin ke tempat lebih tinggi, mencari yang terdekat apabila terjadi gejala tsunami dengan memahami tanda tandanya dengan melihat air laut yang surut secara tiba tiba dan cepat.

“Pemerintah daerah yang saya tahu, BPBD sebetulnya juga elemen masyarakat. Seharusnya dilakukan simulasi untuk mitigasi bencana, karena daerah kita itu memang berpotensi, kita tidak tahu kapan, namun kita merupakan kabupaten yang berpotensi. Apalagi yang menyampaikan adalah BMKG, pastinya sudah dengan melalui satu kajian. Tindakan kita melakukan antisipasi, dengan seminimal mungkin adanya akibat yang ditimbulkan apabila terjadi bencana, terutama nyawa.Dan yang harus dilakukan saat ini adalah melatih kesiap siagaan, seandainya sewaktu waktu terjadi bencana,” tuturnya saat ditemui usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Percepatan Penanganan Covid-19, di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Blitar, Rabu (09/06).

Suwito Saren Satoto juga menegaskan, bahwa DPRD Kabupaten Blitar telah mendorong serta meminta kepada pemerintah agar dilakukan kolaborasi dengan elemen masyarakat yang berpotensi terdampak bencana terutama pada pemukiman di sepanjang pantai selatan.

“Tidak perlu menunggu anggaran kalau kondisinya seperti saat ini, karena ini sudah menjadi kebutuhan. Sehingga jangan beralasan tidak adanya anggaran. Mengedukasi seperti ini harus tumbuh dan harus ada rasa untuk menyelamatkan nyawa, bukan program kegiatan yang ada anggarannya. Kalau untuk selanjutnya, silahkan dibuat program yang tujuannya memudahkan. Misalnya larinya nanti mau kemana mungkin dibuatkan akses untuk memudahkan menjangkau ditempat ketinggian atau dibangun shelter untuk perlindungan. Membangun itu juga penting, dan itu baru bicara anggaran,” pungkas Suwito Saren Satoto, SH.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *