Nganjuk, HarianForum.com- Pengurusan sertifikat yang hampir dua tahun tak kunjung jadi membuat masyarakat Dusun Kates Desa Pace Wetan resah. Seperti diakui Mujiati ibu tiga anak ini, merasa kecewa karena pengurusan sertifikat yang diserahkan kepada salah satu perangkat desa, yakni Jogoboyo M. Toha tak kunjung jadi. Menurut pengakuanya, dirinya telah membayar sejumlah uang kepada Jogoboyo M. Toha.
“Pertama saya bayar tiga juta, kepada Jogoboyo dan yang kedua sebesar satu juta lima ratus ribu kepada istri Jogoboyo dirumahnya,” ungkap Mujiati kepada Kabar Nganjuk, Kamis (10/12/2020).
Selain Mujiati, ada 3 orang lainnya yang juga telah menyerahkan sejumlah uang untuk pengurusan sertifikat tersebut seperti Sayem, Lamidin, dan Sumiati.
Dari sumber yang di dapat Kabar Nganjuk, saat mau konfirmasi kepada Jogoboyo M. Toha di Kantor Desa Pace Wetan, ternyata yang bersangkutan tidak pernah masuk kerja. Dan hal itu diakui oleh Fajar Nusantoro selaku Kepala Desa, bahkan dirinya telah memanggil Jogoboyo M. Toha karena mangkir dalam kerjanya. “Namun surat panggilan tersebut tidak diindahkan dan yang bersangkutan jarang ada dirumah,” ungkap Fajar Kades Pace Wetan.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kasun Cangkring Markoban mengakui bahwa dirinya dihubungi Jogoboyo seminggu yang lalu dan menyerahkan pengurusan sertifikat itu kepadanya, untuk di selesaikan. Namun, Kasun Markoban tidak mengetahui jika mereka yang sudah membayar kepada Jogoboyo M. Toha dengan sejumlah uang.(Red)
