Galeri Bisnis

Sepatu Dan Tas Rajut Diminati Diplomat Timur Tengah

214
×

Sepatu Dan Tas Rajut Diminati Diplomat Timur Tengah

Sebarkan artikel ini
Sundari Yuli Prasetyo ( paling kanan ) kreator sepatu dan tas rajut.

Blitar, HarianForum.com- Salah satu produk lokal sepatu dan tas rajut ”tobe handmade” yang dipamerkan warga kabupaten Blitar ternyata diminati pengunjung termasuk beberapa tamu perwakilan dari negara timur tengah dalam acara Diplomatic Outreach 2019 di pendopo Hadinegoro Blitar (06/03/2019).

Kunjungan yang dijadwalkan tanggal 5 – 8, mempunyai agenda yang membahas penguatan kerja sama bidang ekonomi negara negara Timur Tengah, Afrika dan Asia Pasifik dengan pemerintah kabupaten Blitar.

Delegasi dari negara Iraq, Mesir, Maroko, Yordania, Afrika Selatan, Yaman, Fiji dan Qatar diterima Bupati Blitar Drs. Rijanto, DPRD kabupaten Blitar, Forkompinda kabupaten Blitar, pemerintah kota Blitar, pengusaha dan tamu undangan lainnya, rencananya para delegasi akan mengujungi sentra sentra ekonomi dan UKM, dan juga menyambangi perkebunan teh Sirah Kencong, peternakan sapi perah PT Greenfields Indonesia, Agro wisata Blimbing, Kampung Coklat, juga Pantai Serit.

Setelah tiba di pendopo Blitar, rombongan Diplomatic Outreach negara Timur Tengah, Afrika dan Asia Pasifik, Bupati Blitar, Drs. Rijanto menyambut dan kemudian mempersilahkan kepada para tamu untuk melihat produk produk unggulan yang digelar di halaman pendopo kabupaten Blitar.

Pada saat mengunjungi stand produk unggulan, salah seorang dari rombongan diplomat dari negara Timur Tengah, Afrika dan Asia Pasifik yang berkunjung di Blitar untuk melihat dan mengenal potensi Trade Tourist and Invesment, tertarik dan menyempatkan diri berbincang bincang singkat dengan pemilik stand hasil kriya sepatu dan tas rajutan.

”Kami sempat berbincang bincang meskipun tidak lama dengan salah satu tamu yang mengunjungi stand kami. Kami tidak mengerti diplomat dari negara mana, namun menyampaikan sangat suka dengan sepatu rajutan kami meskipun sepatu dikreasi dengan bahan benang namun menunjukkan nilai seni yang tinggi tanpa menghilangkan fungsinya,” tutur Sundari Yuli Prasetyowati pemilik sepatu dan tas rajut ”tobe handmade”.

Warga kelurahan Beru, kecamatan Wlingi, kabupaten Blitar, menceriterakan tentang pekerjaan tangan yang ditekuninya sudah berjalan tiga tahun lebih. Awal aktifitas merajut dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang dan menyalurkan bakat seninya, namun dari hasil karyanya diposting di sosial media baik berupa tas maupun sepatu ternyata banyak yang berminat untuk membeli. Melihat peluang yang signifikan, Sundari akhirnya menekuni merajutnya menjadi profesi sampai sekarang.

”Untuk konsumen sepatu dan tas rajutan kami, permintaan pemesanan lebih banyak dilakukan melalui online walaupun dengan cara memesan secara langsung juga ada,“ pungkasnya.(Anis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *