Tuban, HarianForum.com- Proyek normalisasi sungai di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban menuai masalah, sebagian warga yang menghuni bantaran sungai mengkhawatirkan terjadinya longsor pada galian yang cukup dalam saat hujan.
Seperti yang dikeluhkan nenek jiteng, wanita yang telah udzur tersebut merasa sangat miris saat hujan tiba beberapa hari lalu,bahkan air telah masuk ke dalam dapurnya, “Hujan kemarin itu air sudah masuk ke dapur, dan untuk mencegah longsor lebih parah terpaksa saya beri damping dari sesek”,ujarnya.
Lebih lanjut, masih menurut Nenek Jiteng, dia berharap segera ada pengerjaan semestinya, “Kalau bisa segera diplengseng biar aman dan tidak was-was lagi,” tambahnya.
Berdasar data yang dihimpun dilapangan, proyek normalisasi sungai sepanjang 885 meter yang bersumber dari APBD itu dikerjakan mulai bulan agustus 2019 oleh CV. Jati Permata tersebut sempat terhenti, dan baru dilanjutkan Selasa (05/11/2019).
Seorang pekerja yang ditemui media ini, Darkup, menjelaskan bahwa, pihaknya telah mengerjakan pengerukan sepanjang 885 meter sesuai volume, dan berdasar yang disepakati dengan pemdes setempat sesuai tingkat keurgensiannya akan segera diplengseng sepanjang 174 meter disisi timur, mengingat banyaknya pemukiman dibibir sungai sebelah timur.
“Setelah selesai pengerukan ini, segera akan kami plenseng dibagian timur,mengingat banyak rumah warga disitu,kami komitmenlah,” ujar Darkup.
Sementara itu, Kepala desa Jarorejo, Sugiman, S.Sos,saat dikonfirmasi dikantornya mengaku sangat menyayangkan lambanya proyek normalisasi sungai tersebut dan sangat khawatir adanya pengikisan tanah oleh air, “Sangat mengkhawatirkan, ini baru musim awal hujan sudah begini,banyak longsoran dibeberapa titik,” keluhnya.
Masih menurut Sugiman, sangat berharap proyek ini segera dituntaskan demi keselamatan warga, terutama disepanjang garis sungai, “Segera dibereskan, kalau berlarut-larut seperti ini takutnya longsor terjadi, apalagi kalau sampai ada rumah roboh, siapa yang harus bertanggung jawab,” ucapnya dengan nada tinggi.
Pria yang baru saja menjabat ketua AKD Kecamatan Kerek tersebut juga wanti – wanti kepada warga yang terdampak proyek ini untuk segera melapor ke Pemerintah desa secepatnya, “jadi mohon kalau ada sesuatu yang membahayakan segera melapor, biar sedini mungkin kami bisa mengambil tindakan tentunya untuk pencegahan,” tutupnya.(tbn01)