Ekonomi

Selangkah Lagi, Gogodeso Menjadi Sentra Tanaman Organik

177
×

Selangkah Lagi, Gogodeso Menjadi Sentra Tanaman Organik

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com- ”Kami sangat berharap kelompok tani di desa Gogodeso semakin mengembangkan atau memperbanyak petani dan juga meningkatkan kualitas hasil pertaniannya. Dengan meningkatnya produksi dan tingginya kualitas hasil pertanian, diharapkan mampu dilirik pasar sehingga bisa menjadi kekuatan untuk kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat Gogodeso,” ujar Ediyanto kepala PJB UP Lodoyo ditemui pada acara Whorkshop Sertifikasi Organik dan Launching Sekolah Lapang di balai desa Gogodeso, kecamatan Kanigoro, kabupaten Blitar

Menurutnya, PT Pembangkit Jawa – Bali (PJB) Brantas UP Lodoyo, selama 2 tahun dengan program Corporate Social Responsibility atau CSR nya konsisten mendampingi kegiatan pertanian di desa sekitar bendungan Lodoyo atau dikenal bendungan serut. Diawali dengan program pembuatan pupuk dan pestisida organik, PT PJB terus menerus memberikan dukungan secara konkrit kepada kelompok tani sampai mampu memproduksi agen hayati Metarhizium, PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobacteria, Beauveria dan Trichoderma secara mandiri.

Terakhir CSR PT PJB, juga merealisasikan bantuan dana kepada kelompok petani sebesar 25 juta yang kemudian diwujudkan alat penyemprot tanaman dengan menggunakan mesin dan 1.000 botol agen hayati yang nantinya diberikan kepada petani dengan tidak dipungut biaya.

”Pada intinya tujuan program kami untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, mendukung inisiatif petani dengan terobosan yang memproduksi hasil pertanian organik, PT PJB tetap akan komitmen. Dari awal pihak PJB selalu mendampingi juga mendukung secara konkrit mulai dari peningkatan sumber daya manusia dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan sampai dengan pengadaan sarana produksi pupuk dan pestisida organik,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Ediyanto ”Pendampingan CSR kepada petani di Gogodeso berkelanjutan, dari pembuatan agen hayati sampai program produksi beras sehat, dan kami tidak berubah akan sikap, tetap membantu sampai beras sehat di desa Gogodeso sampai mendapatkan sertifikasi organik sebagai target goal kami,” jelasnya

Heri Langit ketua Gapoktan, membenarkan adanya pendampingan yang dilakukan oleh PT PJB UP Lodoyo dengan program CSR yang merespon untuk pengembangan tanaman organik yang dilakukan kurang lebih 2 tahun, ”Untuk program pertanian di Gogodeso, selain mendapat dukungan pemerintah desa dengan menggunakan dana desa, kami juga dibantu dalam perencanaan maupun pelaksanaanya melalui program CSR PT PJB,” ungkap Heri

Whorkshop Sertifikasi Organik dan Launching Sekolah Lapang Budidaya Tumpang Sari, yang diselenggarakan oleh pemerintah desa Gogogodeso, pada Rabu (17/07/19). Nara sumber pada acara tersebut nampak hadir, peneliti dan pakar pertanian Dr Ir Gatot Mudjiono, Staf peneliti BBPP Ketindan Malang Saptini Mukti Rahajeng, Ediyanto kepala PLTA PJB UP Lodoyo, Mat Safii Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, peneliti, pemuliaan dan pembenihan padi PIM Boeing Kristiawan dan Mochamad Syamsul Hadi dari fakultas pertanian Universitas Brawijaya.

Pakar pertanian Dr Gatot Mudjiono, sangat terkesan dengan semangat yang dilakukan oleh kepala desa Gogodeso yang selalu aktif mendorong masyarakat terutama kepada petani untuk mewujudkan desa Gogodeso sebagai sentra tanaman organik. Dalam penyampaiannya, ahli Agrotehnik memberikan tahapan tahapan yang harus dilalui untuk tanaman padi organik.

”Kunci tanaman ada pada tanah, petani harus mampu menganalisa tanah yang akan ditanam. Harus dilakukan pembenahan tanah terlebih dahulu agar tanaman bisa tumbuh sehat. Tanaman yang sehat akan tahan terhadap serangan penyakit, sehingga mampu berproduksi secara kontinyu dengan kualitas hasil yang maksimal,” terang Dr Ir Gatot Mudjiono.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *