Tuban, HarianForum.com- Selasa (02/07/19) Mentari telah beranjak dari peraduannya memberikan nuansa kehangatan bagi makhluk semesta, aktivitas rutin masyarakat di wilayah pertanian dan di ring satu perusahaan ini pun bergeliat seiring deru kendaraan yang lalu lalang di seputaran Jalan PT. SBI (dulu bernama Holcim).
Siang itu kami mencoba menghubungi beliau, sosok yang beberapa hari ini begitu viral di kalangan anak muda dan juga kiprahnya mengelola dunia olahraga khususnya Sepak bola dan Voli, yang telah ikut serta dalam event di tingkat Desa, kompetisi di tingkat kecamatan maupun turnamen di tingkat kabupaten.
Beliau adalah Abdul kifli, pria kelahiran Tuban, 15 Februari 1971 ini cukup aktif dalam berorganisasi dan juga kegiatannya sebagai perangkat desa (Pamong, red) makanya sebutan beliau lebih terkenal dengan kebaya Dul atau Kebayan RC, di singgung soal pencalonannya untuk merebut kursi tertinggi di desa merkawang beliau hanya mendesah pelan “Ini adalah murni kehendak masyarakat yang menginginkan adanya perubahan dan Kami merasa terpanggil untuk melaksanakannya, Mas,” jelas beliau.
Bayan RC atau Bayan Dol adalah seorang politikus yang telah Malang melintang di dunia olahraga, karirnya pun tercatat sebagai pengurus Askab PSSI Tuban komisi FairPlay tahun 2018 dan juga menjabat sebagai Manajer tim sepak bola dan sekolah bola Persekabha FC dan Taruna Sakti merkawang.
Adapun Visinya ketika terpilih menjadi Kades adalah untuk mewujudkan desa Merkawang yang tentram, Cemerlang dan berkeadilan sesuai RPJM-Des Merkawang dan menerapkan filosofi kepemimpinan yang diajarkan oleh tokoh bangsa Ki Hajar Dewantoro yang berbunyi “Ing Ngarso Sung tulodo ,ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani,” ujarnya.
Di singgung soal Pakta integritas yang telah ditandatanganinya dan juga di disebarkan ke khalayak umum dan dipajang di se antero desa, jika nantinya terpilih sebagai Kepala Desa maka Tanah Kas Desa (bengkok, red) pengelolaannya akan disumbangkan untuk masyarakat yang kurang mampu sebesar 1,0 Ha dan untuk organisasi kepemudaan seluas 1,0 Ha.
Tidak terasa Mentari telah beranjak semakin tinggi dan bunyi bedug telah ditabuh, adzan Dzuhur telah berkumandang, kami pun berpisah. sebelum berpisah beliaupun berucap “Apapun yang menjadi pilihan masyarakat sangat kami hormati dan semoga masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihannya, semoga masyarakat Merkawang mendapatkan pemimpin yang terbaik dan juga telah sesuai digariskan oleh ketentuan Tuhan.” bisik beliau.(tbn02)