Nganjuk, HarianForum.com- Romdoni yang tinggal di dusun Jatisari Desa Ngangkatan Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk merasa bersyukur, pasalnya rumah yang ditempati roboh dan rata dengan tanah, namun warga sekitar telah mengulurkan tangannya bergotong royong untuk kembali membangunnya.
Pria usia 60 tahun ini hidup sebatangkara, setelah ditinggal istrianya 10 tahun silam menghadap kepada sang khalik, sedangkan anaknya baru saja bekerja di luar kota.
Dengan berbahasa jawa Romdoni menjelaskan bahwa saat rumahnya roboh, dirinya sedang berada didalam rumah. Karena mendengar ada tetanga yang berteriak, dirinya berlari keluar dan tak selang beberapa lama kemudian rumah yang selama 3 tahun ia tempati ini roboh.
Saksi mata Siti Mubarokah yang merupakan tetangga Romdoni mengatakan, saat dirinya berada tak jauh dari rumah Romdoni, dirinya sempat terdengar suara cukup keras dengan kondisi rumah sudah mulai miring. Dengan spontan ia berteriak.
Sadurunge roboh, enek suoro kretek-kretek lan iku omah e wes mulai ndoyong. Yo aku kaget terus mbengok. Bar ngunu bapak e sing ko njero omah langsung mlayu metu. Gak suwi omah iki langsung ambruk. (Sebelum roboh, ada suara kretek-kretek dan itu rumahnya sudah mulai miring. Saya kaget terus teriak. Setelah itu bapaknya yang didalam rumah langsung berlari keluar. Tidak lama, rumah itu langsung roboh, Jawa Red),” jelasnya.
Mendengar teriakan tersebut, romdoni bergegas keluar rumah dan seketika itu rumahnya roboh.
Sementara itu, Kepala Desa Ngangkatan Lasto Utomo membenarkan bahwa ada rumah warganya yang roboh karena terpaan angin. Dirinya juga telah memantau langsung ke lokasi dan memberikan bantuan uang tunai kepada Romdoni.
“Diduga karena kayu yang digunakan membangun adalah kayu bekas sehingga membuat rumah tersebut tidak kuat menahan angin kencang,” pungkasnya, Sabtu (31/10).(Red)