PeristiwaSerba-serbi

Plt. Bupati Nganjuk Apresiasi Desa Sumengko yang Berhasil Bangun Jembatan dengan Dana PAD

547
×

Plt. Bupati Nganjuk Apresiasi Desa Sumengko yang Berhasil Bangun Jembatan dengan Dana PAD

Sebarkan artikel ini

Nganjuk, HarianForum.com – Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi resmikan jembatan penghubung yang berada di Dusun Gempolan, Desa Sumengko, Kec. Sukomoro, Kab. Nganjuk pada Jum’at (27/01/2023).

 

Jembatan yang yang menghabiskan dana sekitar 782 juta ini dibangun menggunakan Pendapatan Asli Desa (PAD) Desa Sumengko, dengan waktu pengerjaan kurang lebih 3 tahun dan dikerjakan oleh masyarakat desa dengan gotong royong.

 

Hadir langsung dalam acara ini Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Camat Sukomoro, Kepala Desa Sumengko, Forpimdes, Babinsa dan masyarakat Desa Sumengko.

 

Dalam sambutannya, Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyampaikan bahwa masih terdapat PR mengenai banjir dan perbaikan jalan khususnya jalan yang ada di Desa Sumengko yang harus diselesaikan kedepannya.

 

“Kedepannya kita akan terjunkan alat berat untuk mengeruk sungai dan tidak lupa kita juga akan memperbaiki jalan” Ucap Kang Marhaen

 

Ia juga menambahkan bahwa hal ini merupakan wujud dari kerja pemerintah untuk memberikan kinerja yang terbaik untuk masyarakat.

 

Usai acara, Plt. Bupati Nganjuk juga menyampaikan, dibangunya jembatan ini diharapkan dapat mempermudah aktivitas warga sekitar.

 

“Selama ini warga dalam beraktifitas selalu memutar melalui jalan yang jauh. Sekarang dengan adanya jembatan ini warga bisa beraktifitas lebih mudah dan diharapkan kedepannya ekonomi masyarakat di sekitar daerah sini bisa lebih bagus” Jelas Kang Marhaen

 

Sementara itu Sukari, Kepala Desa Sumengko menjelaskan bahwa jembatan ini menghubungkan antara beberapa rumah masyarakat yang ada di Dusun Gempolan.

 

“Dulunya masyarakat RT 02 ketika ingin menuju ke RT lain harus memutar sekitar 2,5 km, tapi dengan adanya jembatan ini sekarang jaraknya hanya 100 meter. Ukuran jembatan ini sendiri kurang lebih 2 x 49,8 meter dan menghubungkan sekitar 18 rumah dengan 40 Kepala Keluarga”

 

“Sebelum ada jembatan, ketika musim kemarau dan ada orang meninggal masyarakat sering menggunakan sungai ini sebagai jalan pintas menuju makam” Pungkasnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *