Tuban, HatianForum.com- Sejumlah warga pemilik lahan yang selama ini menjadi obyek pengeboran seismik diwilayah administrasi desa Temayang, kecamatan Kerek, kabupaten Tuban,menerima konpensasi dari pihak PHE-TEJ, Rabu (23/10/2019).
Sebagian warga yang mengantri sejak pukul 09 pagi dan memenuhi balai desa setempat.
Kepala desa Temayang, Abdul Qyi menjelaskan bahwa ini adalah tindak lanjut dari proses pengeboran yang hampir rampung,dan pihaknya bersyukur berkat kerjasama dengan banyak pihak semua berjalan baik, “Alhamdulilah semua bisa dikomunikasikan dengan baik,dan harapanya tidak ada warga yang dirugikan,” ujar kades baru ini.
Disinggung berkaitan dengan besaran konpensasi dan sikap warga penerima, Abdul Qyi mengatakan jika secara umum bisa diterima, namun pihaknya juga tidak menampik ada beberapa yang tidak puas, “Sepertinya tidak ada masalah, dan berjalan dengan baik, kalaupun ada yang kecewa itu wajar,” pungkasnya.
Seorang warga penerima konpensasi yang tidak bersedia disebutkan namanya mengaku tidak mempermasahkan besaran konpensasi yang diberikan, dan bersikap legowo denga semua ini, “Kulo ikhlas kemawon pak, toh ini kangge negoro (saya ikhlas saja pak, toh ini untuk negara),” ujarnya dengan gaya medok jawanya.
Hal berbeda disampaikan Susi, warga karanglo penerima konpensasi proyek Siesmik tersebut mengaku kecewa dengan besaran uang yang diterima, “Hanya Rp,59,000. tak piker paling seratus ribulah,ternyata cuma segini, saya kecewa,” umpat Susi.
Dikonfirmasi Humas PHE-TEJ, Muhamad ulin najah, memaparkan bahwa besaran konpensasi yang diberikan terhadap warga berbeda, ini sesuai dengan jumlah luas yang terdampak, ada yang masuk lintasan dan obyek yang dibor, “Jadi kami melaksanakan peraturan, dan pagunya sesuai yang ditetapkan oleh dinas pertanian,yaitu untuk tananam jagung Rp. 3.200/meter, padi Rp. 3.600, sedangkan lahan kosong Rp. 1000,” jelas Ulin.
Masih menurut Ulin najah, pihaknya juga tetap komitmen memberikan bantuan untuk karang taruna dan sisi lain yang bersifat umum, “Pada prinsipnya kami memberikan yang terbaik, dan tetap dalam koridor peraturan yang ada,” pungkas pria asli Singgahan tersebut.
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan sedikitnya 377 petani terdampak menerima konpensasi proyek siesmik tersebut berjalan dengan lancar dibawah pengamanan TNI dan POLRI.(tbn01).