BeritaSerba-serbi

Perubahan Iklim, Merangkaknya Harga Biji Kopi Ditengah Bergairahnya Usaha Kecil Menengah.

437
×

Perubahan Iklim, Merangkaknya Harga Biji Kopi Ditengah Bergairahnya Usaha Kecil Menengah.

Sebarkan artikel ini

Blitar, Harian Forum.com – Berbeda dengan 20 hingga 30 tahun yang lalu, menikmati minuman kopi atau ngopi, identik dengan orang laki – laki dewasa yang mempunyai aktivitas atau kegiatan yang tinggi.Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi menikmati minuman dari pemrosesan biji kopi yang telah disangrai kemudian dihaluskan hingga menjadi bubuk, diseduh dengan air panas atau mungkin mendidih, bukan lagi hanya sebagai sekedar minuman untuk menepis suasana penat, atau mungkin penghilang rasa kantuk.Kenyataannya dalam lima tahun terakhir, tradisi minum kopi tidak lagi identik dengan laki – laki kalangan generasi Gen X, namun minuman kopi sudah mewabah di kalangan Milenial atau bahkan bagi sebagian besar laki – laki Generasi Z, dimana menikmati minuman kopi menjadi salah satu lifestyle atau gaya hidup.

Di kota Blitar, trend terhadap minuman yang sudah mendunia, penikmatnya semakin hari dirasa semakin meningkat.Tidak hanya dari kalangan Gen X, Gen Milenial, Gen Z meskipun ada dari sebagian kecil dari generasi Jones.Terus meningkatnya penyuka minuman tersebut, menjadi peluang usaha ditandai dengan maraknya tidak sedikit cafe hingga restauran berkelas
yang menawarkan suguhan minuman kopi, hinga berdirinya warung di pinggir jalan dan rumahan, termasuk salah satunya Angkringan Kopi Pasir hampir 5 tahun konsisten mangkal di salah satu sudut pusat kota Blitar.

Joyo Endro owner Angkringan Kopi Pasir kepada Harian Forum.com menyampaikan, hampir setengah dekade bersama istrinya Ayu Kumalasari terfokus menggeluti bisnis minuman kopi, meskipun usaha kuliner minuman yang dikolelanya juga menyediakan minuman coklat, teh lemon, jahe lemon serta minuman – minuman kekinian.Dituturkan Endro, hingga saat ini animo penikmat kopi racikannya sebagian besar dari kalangan generasi milenial dan generasi Z yang datang di angkringan kopinya, dirasa semakin hari semakin bertambah.

” kami berjualan kopi mungkin hampir 5 tahun, dan selama menjalankan usaha ini terus ada peningkatan atau bertambahnya pelanggan, terutama kopi.Ya sebenarnya disini tidak hanya menyediakan kopi, ada juga beberapa varian minuman panas atau dingin, namun yang paling banyak diminati oleh pelanggan kami memang minuman kopi ” tutur pemilik angkringan kopi pasir yang mangkal di utara stadion Soeprijadi atau depan SMPN 7 kota Blitar.

Diungkapkan Endro, dalam dua tahun ini untuk memenuhi kebutuhan melayani para pelanggannya, dirinya membutuhkan pasokan biji kopi
kurang lebih 100 kilogram kopi jenis robusta pada setiap bulannya.
Disinggung adanya kenaikan harga biji kopi pada saat ini yang terus merangkak, baik jenis robusta maupun arabica di tengah tingginya permintaan kopi, Joyo Endro sangat memaklumi adanya kenaikan harga kopi.Menurutnya kondisi tersebut dipengaruhi situasi alam, dengan tidak stabilnya produksi di tingkat petani akibat perubahan cuaca yang cukup ekstrim, karena tanaman kopi sangat bergantung pada suhu dan pola curah hujan.Meski harga biji kopi mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun Endro mengaku permintaan konsumen atau pelanggan di angkringan kopinya tidak berubah.

” seingat kami kalau tidak keliru sebelum bulan Nopember kopi jenis robusta masih dibawah harga 30 ribu antara naik turunnya dikisaran 25 ribu.Namun pada pertengahan bulan Desember harga naik 30 ribu sampai 40.000, kami pikir kenaikan harga berhenti.Ternyata pada bulan Januari harga naik lagi menjadi 50 ribu dan pada bulan Pebruari naik 60 ribu.Yang paling membuat kaget, setelah lebaran
harganya hampir mencapai 80 ribu per kilonya, tergantung dengan kualitas kopinya dan itupun mendapat barangnya juga tidak mudah.Kalau kopinya bagus bisa 78 ribu, namun ada yang harganya sekitar 75 ribu tetapi kualitasnya kopi tidak sama. Maka untuk mendapat kualitas kopi yang kita inginkan, pada saat memilahnya harus benar – benar teliti.Adanya kenaikan harga kopi, pastinya juga berpengaruh dengan harga jual untuk pelanggan.Disini penikmatnya kebanyakan dari kalangan anak muda, dan sampai sekarang tidak ada yang mempermasalahkan dengan kenaikan harga.Para pelanggan semua bisa memaklumi dengan kondisi naiknya harga biji kopi ” ungkap Joyo Endro setiap harinya membuka angkringan kopi mulai pukul 19.00 sampai dini hari.(Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *