Nganjuk, HarianForum.com- Temu Kios dan Launching Phonska Plus oleh PT. Petro Kimia Gresik yang telah dilaksanakan di Gedung Wanita Nganjuk Rabu (20/02/2019), Wabup Marhaen Djumadi saat membuka acara menyampaikan, 32 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kita disumbang dari sektor pertanian.
Hadir dalam Temu kois tersebut, Ir. Mindo Sianipar DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Wabup Nganjuk Marhaen Djumadi, PT. Petro Kimia Gresik, Hadi Siswanto, SE Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Bersubsidi Kabupaten Nganjuk, dan sekitar 200 kios pupuk bersubsidi.
Dalam sambutannya Wabup Marhaen berharap, di Kabupaten Nganjuk tidak hanya ketahanan pangan saja, namun harus berdaulat dalam pangan, makanya peran penting pupuk harus baik dan berimbang, agar menghasilkan tanaman yang baik pula.
Dengan tanaman baik dan hasil melimpah maka, hasil tanaman pangan tersebut tidak hanya dikonsumsi orang Nganjuk saja tetapi juga bisa dijual diluar Labupaten Nganjuk, demi kemakmuran petani Nganjuk, Sekali lagi, pupuk yang baik dan berimbang adalah penentu hasil produksi pertanian, “Apabila perlu, Nganjuk bisa ditambah kuota pupuk bersubsidinya, mumpung disini ada Bang Mindo Sianipar ketua komisi IV DPR RI biar nanti bisa disampaikan kepada Menteri Pertanian.” Ujar Wabup Marhaen.
Dengan adanya kemitraan PT. Petro Kimia Gresik di Nganjuk Wabup Marhaen berharap agar bahan baku kemitraan bisa di gali dari potensi Nganjuk, karena Kabupaten Nganjuk memilki slogan, Cinta Nganjuk, Bangga Nganjuk, Beli Produk Nganjuk.
Usai memberi sambutan, Wabup Marhaen bersama Ir Mindo Sianipar dan PT. Petro Kimia Gresik melaunching pupuk Phonska Plus kemasan 5 Kg di Kabupaten Nganjuk, dan keduanya bersamaan beranjak meninggalkan acara, Wabup Marhaen bergeser ke Desa Sukorejo Kecamatan Rejoso dengan acara gemar makan ikan sedangkan Ir. Mindo Sianipar melakukan reses di Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun.
Pada kesempatan yang sama Hadi Siswanto, SE ketua Asosiasi Distributor Pupuk Bersubsidi Kabupaten Nganjuk mengatakan, berdasarkan data di PT. Petro Kimia Gresik target penjualan di Nganjuk mencapai 100 persen, artinya, petani kita telah menggunakan saprodi (Sarana Produksi) dalam hal ini penggunaan pupuknya telah berimbang, sesuai kebutuhan tanah dan tanamanya.
Temu kios awal tahun 2019 selain sebagai evaluasi tahun 2018 juga membahas program kerja ditahun 2019, dan mensinergikan program – program Pemerintah Daerah, kios pupuk bersubsidi adalah patner Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan dan memberikan hak petani, untuk itu harus ada singkronisasi antara kios dan program daerah, dan lebih tepatnya adalah Nyawiji. (Nur)