Galeri Bisnis

Permintaan Pasar Menggiurkan, Petani Rejotangan Kembangkan Budidaya Ikan Lele

281
×

Permintaan Pasar Menggiurkan, Petani Rejotangan Kembangkan Budidaya Ikan Lele

Sebarkan artikel ini

TULUNGAGUNG, HarianForum.com- Meskipun gurami yang dirintisnya telah menghasilkan keuntungan yang cukup meyakinkan, namun melihat peluang kebutuhan konsumsi terhadap ikan lele ternyata cukup besar, bahkan seorang petani ikan di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung akhirnya tertarik membudidayakan ikan lele.Dengan keuletan dan keseriusannya dalam membudidayakan ikan yang mempunyai ciri fisik licin, agak pipih memanjang, serta memiliki kumis yang panjang serta mencuat dari sekitar bagian mulutnya, Putut Wiryanto akhirnya mampu memasok ikan lele baik untuk pasar di Tulungagung, Blitar maupun Malang.

Sedangkan untuk memenuhi permintaan baik di pasar Tulungagung maupun Blitar dalam setiap harinya rata rata 5 sampai 6 kwintal, namun lain untuk pasar yang berada di Malang, permintaan bisa mencapai 1 ton dalam perharinya.

Menurutnya karena kebutuhan pasar terhadap ikan lele di sekitar wilayah Tulungagung, Blitar, dan Malang tetap cukup besar dan stabil bahkan meningkat, maka dirinya mulai membudidayakan ikan lele disamping ikan gurami. ”Melihat potensi kebutuhan pasar terhadap ikan lele yang cukup menggiurkan, maka pada tahun 2013 mulailah kami membudidayakan ikan lele.Dan ternyata benar, kebutuhan pasar akan ikan lele semakin hari semakin mengalami peningkatan,” jelasnya.

Dengan percaya diri dan optimis, petani ikan yang pada tahun 2015 pernah mendapat penghargaan dari Charoen Pokphand atas keberhasilannya budidaya ikan lele dengan kualitas nasional ini, berhasil mengembangkan budidaya ikan lele, dengan memanfaatkan kolam seluas sekitar 2.800 meter persegi yang mampu menampung 240.000 ekor ikan lele.

Meskipun signifikasi budidaya lele telah dirasakan, namun dirinya tetap konsisten membudidayakan ikan gurami yang lebih lama dirintisnya. Lain dengan ikan lele, dengan luas kolam hampir satu hektar, ikan gurami sebanyak 80.000 miliknya, dalam setahun dilakunan panen dengan dua tahap.

Hasil panen pada tahap pertama dan tahap kedua, biasanya mempunyai bobot yang hampir sama. ”Untuk budidaya ikan gurami, kami menggunakan kolam hampir satu hektar yang mampu menampung ikan gurami sebanyak 80.000 ekor. Sedangkan untuk panen tahap pertama maupun tahap kedua bisa menghasilkan 20 ton setiap panennya,” lanjutnya.

“Sedangkan untuk ikan gurami, kami tidak memenuhi pasar baik Tulungagung, Blitar maupun Malang. Akan tetapi kami memenuhi permintaan pasar di Tasikmalaya dan di Garut Jawa Barat,” ujar Putut dalam memenuhi permintaan pasar, dirinya mempunyai koneksi dengan 20 petani ikan.(Anis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *