BeritaPemerintahSeni Budaya

Pemkab Nganjuk Gelar Perayaan Boyong Natapraja dan Sedekah Bumi ke-144 Tahun 2024

266
×

Pemkab Nganjuk Gelar Perayaan Boyong Natapraja dan Sedekah Bumi ke-144 Tahun 2024

Sebarkan artikel ini

NGANJUK, HarianForum.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk menggelar peringatan hari boyongan pemerintahan dari Kabupaten Berbek ke Nganjuk yang ke-144, sekaligus perayaan Sedekah Bumi. Acara boyong ini diadakan pada Kamis (06/06/2024), melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Nganjuk.

Upacara Boyong Natapraja dimulai dari Pendopo Alun-Alun Berbek menuju Pendopo KRT. Soesro Koesoema Kabupaten Nganjuk.

Pj. Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, bersama Forkopimda Nganjuk, jajaran OPD, stakeholder terkait, serta elemen masyarakat termasuk sejarawan dan pegiat seni budaya, hadir memeriahkan acara tersebut di Alun-Alun Berbek.

Kirab Boyongan tahun ini terlihat lebih meriah dengan keterlibatan semua pejabat di Pemerintah Kabupaten Nganjuk, pengusaha, dan tokoh masyarakat Nganjuk. Mereka mengenakan pakaian lurik dan diarak menggunakan dokar dari Berbek menuju Nganjuk.

Prosesi Boyong Natapraja berlangsung dalam delapan sesi yang dimulai pukul 12.30 hingga 17.00 WIB, dengan beberapa titik pemberhentian penting. Dimulai dengan persiapan pusaka dari Balai Desa Berbek yang dipindahkan ke Pendopo Berbek, dilanjutkan dengan prosesi Susulan dan Sasrahan.

Upacara Pembukaan Boyong Natapraja dimulai dengan tarian Bedoyo, kemudian dilanjutkan dengan pemberangkatan Boyong menggunakan kereta kuda menuju Stadion Anjuk Ladang. Dari sana, kirab budaya dimulai dari Anjuk Ladang menuju Taman Nyawiji.

Kemudian para peserta boyong turun dari kereta kuda dan melakukan Lampahan Natapraja menuju gerbang Tugu. Setelah sampai di depan Tugu, dilakukan prosesi Bukak Lawang dan Penyerahan Pusaka yang diakhiri dengan Sedekah Bumi.

Perayaan Boyong Natapraja dan Sedekah Bumi Kabupaten Nganjuk tahun ini benar-benar milik masyarakat Nganjuk. Semua pihak yang terlibat merasakan kebersamaan dan kegembiraan. Tradisi Purakan Gunungan menjadi simbol penyatuan rakyat dalam semangat membangun negeri, sambil merayakan hasil panen dan mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.

Saat diwawancarai di Pendopo KRT. Soesro Koesoema Kabupaten Nganjuk, Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, mengatakan, “Boyong Natapraja adalah suatu penanda bahwa Kabupaten Nganjuk pernah berpusat pemerintahan di wilayah Berbek, dan berpindah ke Kabupaten Nganjuk. Boyong Natapraja ini, menurut saya, adalah bagaimana sejarah pemerintahan Kabupaten Nganjuk yang hari ini kita peringati sebagai 144 tahun pemindahan dari Berbek ke Nganjuk,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nganjuk, Sri Handariningsih, mengatakan, “Alhamdulillah, kegiatan Boyong Natapraja ini berjalan dengan lancar. Tujuan diadakannya Boyong ini adalah karena awalnya pemerintahan Kabupaten Nganjuk berada di Berbek. Dengan adanya Boyong, perekonomian yang ada di Nganjuk otomatis semakin meningkat, dan derajat perekonomian masyarakat di Kabupaten Nganjuk akan meningkat,” ujarnya.

(Sov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *