Bogor, HarianForum.com- The 2nd ICSP atau International Conference on Sustainable Plantation merupakan kerjasama Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan atau Puslitbang Perkebunan, Badan Litbang Pertanian biasa disebut Balitbangtan.
Konferensi yang diselenggarakan dengan menggunakan video conference yang didukung oleh International Society for Southeast Asian Agriculture Sciences, Perhimpunan Agronomi Indonesia serta International Coconut Community, merupakan sebuah forum ilmiah dengan bahasan tentang perkembangan sains dan teknologi terkini untuk tanaman perkebunan.
Langkah dan tindakan advokasi diupayakan, selain meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan yang strategis juga memperkuat jejaring internasional bagi akademisi dan peneliti serta mendorong publikasi internasional akademisi dan para peneliti.
Diselenggarakan tanggal 2 sampai 3 September 2021, dengan 3 plenary session menghadirkan pembicara baik dari dalam negeri maupun luar negeri, mulai dari Dr. Ir. Sugiyanta, M.Si. dari Institut Pertanian Bogor, Ir. Syafaruddin, Ph.D. dari Puslitbang Perkebunan, Dr. Suwardi dari Institut Pertanian Bogor juga ISSAAS, Jelfina C. Alouw, Ph.D. dari International Coconut Community, Prof. Dr. Tae-Jin Yang dari Seoul National University, Prof. Dr. Yutaka Nakashimada dari Hiroshima University, Dr. Sastia Prama Putri dari Osaka University.
Selain itu, Dr. Zulkifli Bin Yaakub dari Malaysian Palm Oil Board, Shamsul Bhuiyan, Ph.D. dari Sugar Research Australia, Patricio Grassini, Ph.D. dari University of Nebraska United States, Prof. Dr. Inocensio E Buot, Jr.dari University of the Philippines Los Baños, dan Prof. Andre Drenth dari University of Queensland Australia merupakan pembicara The 2nd International Conference on Sustainable Plantation dengan tema Improving Added Value of Plantation Crops trough Sustainable Innovation.
Secara resmi, kegiatan tersebut dibuka oleh menteri pertanian Republik Indonesia, Dr. Syahrul Yasin Limpo. Konfrensi internasional selain rektor IPB, Prof Dr Arif Satria, nampak hadir Dr. Fadry Djufry merupakan Kepala Badan Litbang Pertanian, Dekan Fakultas Pertanian IPB, Dr Sugiyanta, Kepala Pusat Penelitian Perkebunan, Ir. Syafaruddin, PhD serta Persident ISSAAS chapter Indonesia, Dr. Suwardi, juga para dosen IPB dan peneliti di lingkungan Puslitbun.
Dalam welcoming speech, Rektor IPB Prof Dr Arif Satria menyampaikan bahwa produk tanaman perkebunan berkontribusi besar dalam ekonomi nasional, penyumbang penting dalam ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Dilanjutkan Prof Dr. Arif Satria, bahwa IPB University telah mengembangkan berbagai advance technology di bidang perkebunan, di antaranya pemupukan cerdas, deteksi kesehatan tanaman, dan pengolahan hasil produk perkebunan beserta turunannya.
Pada forum yang sama, Dr. Sugiyanta Dekan Fakultas Pertanian IPB memaparkan, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam pembangunan perkebunan secara umum selain dengan menciptakan sumber daya manusia yang handal juga ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, serta pendampingan maasyarakat perkebunan.
Kepada Harian Forum.com melalui aplikasi pesan, Dr.Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dalam event tersebut sebagai ketua I, menyampaikan keterangan secara tertulis, bahwa pengembangan perkebunan berkelanjutan tidak hanya menyangkut kepentingan Indonesia, tetapi juga puluhan negara Kawasan tropika yang produsen, dan juga masyarakat dunia lainnya, Sabtu (04/09).
Dr.Suryo Wiyono juga menjelasankan, hal tersebut karena masalah lingkungan dan juga pangan yang aman dan bermutu merupakan kepentingan semua negara di dunia.Sebanyak 199 paper telah berhasil dipresentasikan dalam The 2nd ICSP ini. Kegiatan ini dihadiri secara virtual oleh lebih dari 300 peserta yang berasal dari 8 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Australia, Jepang, Korea, India, Pakistan, Amerika Serikat.
Berbagai isu sains, teknologi dan kebijakan dibahas dalam forum ICSP yang meliputi bidang-bidang Budidaya tanaman, Agroforestri dan pembangunan pedesaan, teknologi pasca panen dan pengolahan serta Keanakaragaman hayati dan perubahan iklim.
“The 2nd ICSP juga mengadakan sub kegiatan berupa Student Competition yang diikuti oleh 28 peserta dari 11, universitas di Indonesia.11 universitas tersebut di antaranya IPB , Universitas Siliwangi, UNS, UNMER Pasuruan, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Borobudur, Politeknik Citra Widya Edukasi, Universitas Wijaya Kusuma, UINSA, Universitas Djuanda, dan Universitas Padjadjaran,” pungkasnya di akhir pesan tertulinya.(Ans)