Nganjuk, HarianForum.com- Pasca terjadinya bencana alam tanah longsor yang terjadi di Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos, Pemerintah Kabupaten Nganjuk berjanji akan merelokasi para korban. Namun hingga saat ini, tak kunjung ada kejelasan.
Setelah kejadian tersebut juga, kehidupan warga yang menjadi korban hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah baik Pemerintah Desa maupun Pemerintah Daerah yaitu berupa uang kost dan sembako yang diberikan 2 minggu sekali.
Marsih salah satu korban dari bencana longsor mengatakan selama ini para korban masih menerima bantuan dari Pemerintah Daerah sebesar 500 ribu rupiah yang diperuntukan pembayaran kost satu bulan dan kini sudah berjalan 4 bulan.
Dirinya mengaku merasa bosan tinggal di kost – kost an, “Tapi mau gimana lagi belum ada tempat tinggal yang pasti, saya pengen cepat – cepat direlokasi. Dan bantuan pembayaran uang kost yang diberikan Pemerintah, ini merupakan yang terakhir,” ujarnya.
Sementara, Susanti yang juga korban longsor mengaku karena kejadian tersebut dirinya kehilangan mata pencaharian karena lahan pertaniannya juga ikut terbawa longsor. Ia mengiginkan segera direlokasi, karena ia kurang begitu nyaman tinggal di kos.
Sementara, Warno Kepala Desa Ngetos ditemui dikediamannya mengatakan ada 57 KK yang menjadi korban tanah longsor, namun kini tinggal 55 KK karena 2 KK tidak terselamatkan.
Menanggapi keluhan korban yang sampai saat ini belum juga direlokasi, Kades Ngetos mengatakan tim dari Geologi Bandung telah melakukan surve lapangan tempat relokasi di utara Polsek Ngetos milih Perhutani, namun sampai saat ini belum tahu kapan realisasinya.
Terkait bantuan untuk para korban bencana, pihak Pemerintah Desa masih memiliki stok sembako untuk dibagikan ke para korban sekitar 2 – 3 kali pembagian. “Namun saya akan berupaya dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial,” ungkap Warno.(Red)