Blitar, HarianForum.com- Kepala desa Pandanarum, bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, salah satu kepala dusun dan ketua RT, serta ketua Pandur mengudar bungkus luar ketupat, tanda telah dibukanya “Pasar Dalem Peduli UMKM” yang digelar di halaman depan Theng Warung Dalem, desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar (22/05).
Dengan ajang promosi pada tanggal 22 hingga 23 Mei, hasil inisiasi kelompok warga kreatif Pandanarum Tandur atau Pandur yang didukung oleh pemerintah desa, diharapkan menjadi media pemasaran dan penjualan baik secara tradisional atau nantinya pasar dalem umkm juga menampung produk produk untuk dipasarkan melalui digital.
Masudin, kepala desa Pandanarum kepada HarianForum.com mengungkapkan kegiatan pasar umkm dengan konsep tradisional, pelaku usaha tidak dipungut biaya penggunaan tempat berpromosi atau berjualan, merupakan satu langkah strategi dalam menggairahkan warga desa pelaku usaha mikro kecil menengah maupun industri kecil menengah untuk berinovasi.
“Alhamdulillah kami pemerintah desa mengapresiasi inisiatif warga kami mengadakan kegiatan peduli UMKM. Di masyarakat Pandanarum UMKM banyak, tetapi wadah yang melembaga belum memiliki. Sementara untuk pemasaran masih menggunakan cara sendiri sendiri baik di pasar, online atau dijajakan sendiri. Sebenarnya kalau sudah ada tempat, pasar umkm bisa dilakukan sercara rutin mungkin perminggu atau perbulan,” ungkap Mas’udin.
Tidak seperti membalikkan telapak tangan, proses perjuangan harus dilakukan dengan kerja keras serta tidak takut akan kegagalan, merupakan sebuah komitmen yang harus dan terus dijaga. Dalam usaha ada kalanya dibutuhkan bantuan atau support dari luar, namun pada hakikatnya penentu keputusan atas tindakan adalah dari diri sendiri.
Berkembangnya usaha mikro kecil menengah merupakan usaha produktif dan perlu adanya campur tangan pemerintah. Diadakan promosi hasil produk usaha mikro kecil menengah Pasar Dalem UMKM Pandanarum, keterlibatan pemerintah desa dan stakeholder setempat yang konsiten ikut aktif dalam pengembangan potensi pemberdayaan ekonomi yang ada di desa sangat dibutuhkan. Warga dan pemerintah desa bersama sama menumbuh kembangkan gerakan desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara luas, menjadi sebuah tujuan.
Sriamin koordinator pelaksana Pasar Dalem UMKM, menuturkan konsumen bisa menemukan produk pupuk tanpa penggunaan menggunakan zat sintetis atau organik. Olahan kripik jamur, kripik pare, kripik tempe, krupuk ketela dan kue – kue basah atau jajanan tradisional. Selain itu hasil kerajinan tangan mulai tas, kain batik, asesoris, peralatan rumah tangga dari bambu juga handicraft akar kayu.
“Alhamdulillah kita sangat senang dengan pembukaan pasar UMKM di desa kami. Dengan adanya pasar ini produk UMKM bisa keluar dari desa Pandanarum, dan diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Kita masih awal, produk UMKM kami harapannya bisa go setidaknya bisa go sampai provinsi,” tuturnya.
Usaha mikro kecil menengah dalam memperoleh keberhasilan dibutuhkan dukungan dari pemerintah yang berperan sebagai fasilitator untukpengembangan usaha. Pada saat ini yang dirasakan oleh para pelaku usaha mikro kecil bukan persoalan produksi. Namun sebagaian besar yang dihadapi pada pasca produksi , baik pemasaran atau penjualan.(Ans)