Jakarta, Harian Forum.com – Disampaikan Nuris Eka, ketua bidang lingkungan hidup Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pecinta Alam dan Pariwisata Mahasiswa Islam atau Bakornas LEPPAMI PB HMI, dengan terselenggaranya kegiatan World Water Forum atau WWF ke – 10 di Nusa Dua Bali, Bakornas LEPPAMI PB HMI mempunyai keinginan yang kuat mendorong pertemuan Air se-Dunia, harus menghasilkan gagasan dan keberpihakan yang nyata bagi air di dunia, dan menjadi sebuah semangat bahwasanya air harus menjadi critical concern global dengan wujud gerakan yang nyata.
Sesuai agenda, forum internasional di sektor air ke – 10 bakal di laksanakan pada tanggal 18 – 24 Mei 2024, aktivis mahasiswa muslim yang konsisten dengan persoalan lingkungan hidup juga menyampaikan, pertemuan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di dunia yang diadakan oleh World Water Council atau Dewan Air Dunia, sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk mengatasi isu-isu air global.Menurutnya WWF merupakan salah satu agenda besar dimana Indonesia tampil di kancah Internasional, akan di hadiri oleh 13.448 peserta dari 148 negara serta delegasi Very Very Important Person
dari 8 kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus serta 38 menteri.
” Indonesia akan menjadi sorotan utama sebagai tuan rumah pertemuan air se-dunia.Selain menjadi paru – paru dunia, di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki 5,9 juta km persegi atau sekitar 62 % wilayahnya berupa perairan.Maka komitmen kami, Bakornas LEPPAMI PB HMI tidak berhenti mendorong agar negara negara di dunia mencapai komitmen yang nyata dalam meningkatkan awareness terhadap air sebagai critical concern global ” terang alumni Universitas Dr. Soetomo Surabaya, saat ditemui Harian Forum.com di daerah Setiabudi Jakarta Selatan. Jum’ at (17/5).
Nuris Eka menuturkan, Bakornas LEPPAMI PB HMI merupakan salah satu organisasi pemuda dan mahasiswa muslim terbesar di Indonesia, memiliki orientasi dan konsentrasi dalam pecinta alam serta lingkungan hidup termasuk unsur air memberikan atensi dan perhatian khusus berkaitan dengan pertemuan WWF di Bali tersebut.
” generasi muda wajib hukumnya menyelamatkan ekosistem terutama untuk keberlangsungan kehidupan.
Kami sangat bangga pertemuan WWF ke- 10 dapat di selenggarakan di Indonesia, namun lebih dari pada itu kami juga memberikan ultimatum agar pertemuan tersebut bukan hanya sekedar formalitas belaka, namun
harus konsisten menjadikan air sebagai sebuah sumber kehidupan dan bertanggung jawab menjaga ekosistem air untuk dunia yang berkelanjutan ” tutur Nuris Eka dengan mengutip ayat Al Qur’an pada surat Al – Anbiya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “ Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman ?”.(Ans).