Hukum & Kriminalitas

Mungkinkah Hj. Rini Syarifah Dipersiapkan Memimpin PKB Kabupaten Blitar ?

248
×

Mungkinkah Hj. Rini Syarifah Dipersiapkan Memimpin PKB Kabupaten Blitar ?

Sebarkan artikel ini
Anis Widodo.

Blitar, HarianForum.com- Sebelum menjadi Kepala Daerah Kabupaten Blitar, perempuan pertama kalinya sebagai Bupati Blitar ini merupakan seorang pengusaha. Lahir di Blitar pada tahun 1977, baginya urusan bisnis sudah menjadi sego jangan atau istilahnya sudah biasa dalam berbisnis sehingga tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Alumni D3 akuntansi Universitas Brawijaya Malang ini, telah berhasil mengelola Restu group, peternakan kambing dan sapi, serta sound system dan usaha lainnya.

Pada pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di kabupaten Blitar, Hj. Rini Syarifah yang berpasangan dengan H. Rahmat Santoso telah menggores catatan sejarah politik di kabupaten Blitar. Rini Syarifah dan Rahmat Santoso, awal pencalonannya dipandang sebelah mata, bahkan tidak diperhitungkan sama sekali.

Namun logikanya pandangan tersebut juga tidak terlalu keliru oleh sebagian orang. Banyak yang menilai pasangan Hj. Rini Syarifah dan H.Rahmat Santoso hanya sebagai penggembira dalam pemilihan kepala daerah 2020. Mak Rini panggilan akrab Hj. Rini Syarifah dan makde Rahmat atau H.Rahmat Santoso, bukanlah seorang politikus, birokrat, figur publik atau aktivis yang indentitasnya dikenal masyarakat kabupaten Blitar secara luas, harus berhadapan dengan pasangan petahana yang memiliki latar belakang birokrasi dan politikus serta didukung oleh kursi mayoritas partai di lembaga legislatif.

Istilah dengan hitungan secara matematikapun yang dihadapi Hj Rini Syarifah dan H. Rahmat Santoso bukanlah tandingan yang sepadan. Namun perhitungan dan rencana manusia sesempurna apapun, tidak akan berarti dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Dari hasil perhitungan suara, pasangan Hj. Rini Syarifah dengan H. Rahmat Santoso ternyata memperoleh suara melebihi rivalnya dalam pemilihan yang diselenggarakan tanggal 9 Pebruari 2020.

Kemenangan pasangan Hj. Rini Syarifah maupun wakilnya H. Rahmat Santoso selain memperoleh dukungan penuh dari salah satu pondok pesantren di Tulungagung, juga dari para tokoh ulama atau tokoh NU, meskipun tidak semuanya mendukungnya. Karena NU mempunyai alasan untuk bersikap netral dalam pemilihan kepala daerah.

Namun dukungan warga NU terhadap Hj Rini Syarifah maupun H. Rahmat Santoso terus mengalir dari para kader kader di banom NU yang ikut – ikut menggerakkan mesin pemenangan dalam menghadapi petahana. Dukungan dari ulama, tokoh dan kader – kader NU merupakan simbol kebangkitan NU bagi masyarakat Kabupaten Blitar, meskipun masih ada sebagian yang tetap berpihak untuk tetap mendukung petahana.

Tetapi yang perlu dicermati, kemenangan pasangan Hj. Rini Syarifah dan H. Rahmat Santoso tidak terlepas dari titik kejenuhan yang dirasakan oleh sebagian masyarakat terhadap kebijakan politik yang dirasa tidak berpihak, sehingga masyarakat terdorong untuk menghendaki perubahan dengan suasana yang baru.

Dengan dukungan 3 partai politik PKB, PAN dan PKS, pasangan Hj Rini Syarifah dan H.Rahmat Santoso meraih kemenangan menghadapi petahana. Selain mengemban jabatan politis sebagai Kepala Daerah, karpet merah untuk Hj. Rini Syarifah menuju panggung politik juga telah digelar. Namanya telah berada di struktur dewan pengurus wilayah atau DPW PKB Jawa Timur, termasuk Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Bupati Sidoarjo H.Ahmad Mudhlor, bupati Gresik, H.Fandi Akhmad Yani, Wakil bupati Trenggalek, H.Mochamad Nur.

Partai politik sangat mengerti bahwa jabatan kepala daerah mempunyai pengaruh besar dalam peta kekuatan politik di daerah.Jabatan tersebut tentunya akan sangat berpengaruh pada publik dan mengidentikan dengan partai politik yang telah mengusungnya.

Keberadaan Kepala Daerah maupun Wakil Kepala Daerah yang terlibat dalam kepengurusan, sangat berperan memperkuat partai politik yang telah mengusungnya. Mengamati posisi Hj. Rini Syarifah pada saat ini yang telah ditempatkan pada struktur kepengurusan DPW PKB Jawa Timur, mungkinkah posisi tersebut merupakan sebuah papan loncat yang memang dipersiapkan nantinya untuk terjun memimpin Partai Kebangkitan Bangsa kabupaten Blitar ?, kami juga menunggu kelanjutannya.

Ditulis oleh Anis Widodo wartawan HarianForum.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *