Blitar, HarianForum.com– Penerapan metode pengolahan lahan pertanian secara optimal mulai menanam dengan bibit unggul, pengairan secara teratur, pengolahan tanah yang baik, pemupukan dan pemberian nutrisi secara teratur, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan sampai pengolahan pasca panen sebagai upaya untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman jagung.
Mari Sejahterakan Petani Indonesia atau MSP Indonesia Blitar Raya dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya Alam Lestari Blitar, terus mengembangkan jagung pada demplot di beberapa desa di Blitar Raya, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dengan dukungan inovasi teknologi budidaya yang memiliki orientasi untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas.
Febri Eko Budi Asmoro, salah satu pendamping petani pengembang benih jagung MSP Indonesia Blitar Raya, ditemui HarianForum.com Senin (22/8), di lahan percontohan atau demplot tanaman jagung lokal benih MSP di Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, menyampaikan hasil pengamatan dan pendampingannya bahwasanya 20 hari setelah tanam atau usia tanaman dalam hari yang dihitung sejak benih jagung varietas MSP, belum bisa dilihat tingkat pertumbuhannya atau masih dikatakan normal.
Namun Febri optimis, pengembangan jagung komposit hasil besutan Surono Danu, pembina Mari Sejahterakan Petani Indonesia atau MSP Indonesia dilahan percontohan pada areal seluas 100 ubin, disaat panen nantinya mampu menghasilkan minimal 700 kilogram atau 7 kwintal.
Bersama P4S Alam Lestari Blitar dalam mendampingi petani, Febri tidak henti -hentinya melakukan edukasi selain melakukan metode pengomposan dengan menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik juga penerapan pemberian nutrisi asam amino hewani dan nabati serta zat organik lainnya untuk tanaman.
“Pertumbuhan tanaman jagung saat ini tidak terpengaruh dengan cuaca, dalam usia 20 hst tanaman masih terlihat normal, nanti diatas 30 hst setelah diberi kotoran hewan serta pengairan akan terlihat tampilan tanaman jagung tersebut. Sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) kita, di 28 hst sudah masuk NPK ditambah asam amino, kemudian nanti di 35 hst masih juga masuk asam amino. Ditanya tentang hasil panen dengan luas lahan 100 ru, kami optimis hasil panen untuk benih jagung MSP minimalnya 700 kilo atau 7 kwintal,” jelas ahli nutrisi tanaman yang mendampingi pengembangan jagung lokal varietas MSP di Blitar.(Ans)