Blitar, HarianForum.com- Pengembangan benih jagung lokal MSP bukan program dari pemerintah, namun merupakan gerakan swadaya kami dan teman teman dengan misi prioritas untuk petani dan masyarakat, selain mewujudkan kedaulatan benih juga kedaulatan pangan. Demikian disampaikan Suwito Sarens, pembina Mari Sejahterakan Petani Indonesia Blitar, saat ditemui HarianForum.com seusai menggelar pertemuan rutin pengurus di sekretariat MSP Blitar Raya, Kamis (01/09).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, Agenda pertemuan rutin pengurus MSP Blitar hari ini merumuskan format aturan, dimana nantinya harus diikuti oleh petani yang tergabung di MSP. “Perlu diketahui, aturan yang kami sepakati bersama pengurus pada hari ini bukan untuk membatasi aksi, kreasi dan inovasi petani, namun dengan aturan selain untuk mengendalikan peredaran benih jagung di dalam lingkup MSP, nantinya diperoleh informasi dari petani baik kuantitas maupun kualitas hasil produksi sesuai luasan lahan,” ungkap Suwito Sarens.
Dengan alasan mengamati kondisi yang ada, dimana sebagian besar petani hingga saat ini tidak berdaulat atas benihnya sendiri. Suwito Sarens melanjutkan penyampaian hasil pertemuan, bahwasanya apa yang dilakukan MSP Blitar, merupakan sebuah keberpihakan kepada petani dengan komunitasnya yang memiliki hak memutuskan sendiri pengelolaan tanaman pangannya secara seimbang baik dari sosial ekonomi, ekologi, kebiasaan atau budaya, serta kearifan lokal.
Ditegaskan Suwito Sarens, MSP Blitar menolak berbagai bentuk marginalisasi terhadap petani di pedesaan serta ancaman degradasi kualitas lingkungan pertanian. Dalam pertemuan telah disepakati, melihat animo cukup tinggi dari para petani yang berkeinginan menanam jagung varietas MSP, dirinya berharap pengurus MSP Blitar dalam melakukan kegiatannya tidak hanya bentuk pendampingan di lahan, namun Suwito sangat berharap kemampuan menjalankan adminitrasi mulai inventarisasi sampai pelaporan bisa dilakukan dengan baik dan tertib.
“Tetap dan terus memberikan semangat gotong royong sesama petani dengan tujuan membangun swasembada benih dan kedaulatan pangan yang menguntungkan petani maupun hasil produksinya bisa diterima oleh masyarakat. Kami berharap teman teman di MSP saat ini tidak hanya mendampingi para petani untuk pemberian benih, menyiapkan lahan tanam, pemberian dan pembuatan nutrisi tanaman serta pencegahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman, sampai pengarahan pasca panen,” ujarnya.
“Namun adminitrasi inventarisasi sampai pelaporan juga dilakukan dengan baik, karena dengan invetarisir data sampai pelaporan di lapangan dapat digunakan untuk melihat perkembangan. Nanti semua petani yang ikut menanam harus mulai mengisi formulir keanggotaan yang disediakan dengan mengikuti aturan yang telah disepakati serta harus memiliki identitas anggota MSP Blitar,” pungkasnya.(Ans)