Ekonomi

Menteri Keuangan : Dana Desa Semakin Besar Tapi Angka Kemiskinan Tidak Beranjak

171
×

Menteri Keuangan : Dana Desa Semakin Besar Tapi Angka Kemiskinan Tidak Beranjak

Sebarkan artikel ini
Sri Mulyani dan Putro Sandjojo di Acara Diseminasi Dana Desa di Magelang (Sumbe : Tmp)

Magelang, HarianForum.com – Setiap tahunnya, anggaran desa yang dikucurkan leh pemerintah selali naik. Namun, tingkat kemiskinan yang diharapkan turun cepat ternyata lambat. Hal tersebut yang disampaikan Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan.

Sri Mulyani menyatakan, dalam acara kunjungan di Magelang dan Yogyakarta, dana desa setiap tahun meningkat dari 20 triliun menjadi Rp 40 triliun dan terakhir tahun 2017 mencapai 60 triliun. Jika tingkat penurunan kemiskinan tidak beranjak ia menyebut berbahaya.

“Ini sangat berbahaya, ketika dana desa semakin besar, tetapi angka penurunan kemiskinannya tidak beranjak.” Ungkap Sri Mulyani saat berdialog dengan perangkat desa di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (16/12/17).

Ia berharap pada 2019 angka kemiskinan semakin menurun di bawah angka 10 persen. Karena dengan dana desa yang gencar dikucurkan kepada masyarakat pedesaan angka kemiskinan seharusnya sudah berada di bawah angka tersebut.

Bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Sri Mulyani berkeliling ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan Magelang menyatakan dana desa bisa dikelola untuk pembangunan dengan swakelola.

Masyarakat bisa bekerja pada proyek pembangunan di desa yang nantinya akan dibayar secara harian. “Harapannya rakyat miskin ini mempunyai pendapatan,” kata dia.

Ani panggilan akbrabnya, menambahkan, penyaluran dana desa untuk 2018 berbeda dengan sebelumnya karena desa yang tertinggal akan mendapatkan dana desa lebih besar dibandingkan desa yang lebih maju.

Desa nantinya bisa mendapatkan dana desa dari 800 juta hingga 3,5 milyar. “Harapannya desa yang tertinggal ini kemiskinan bisa segera turun dan menyusul menjadi desa yang maju.” Ujarnya.

Dirinya juga berharap, para kepala desa bisa membuat program-program untuk pengentasan kemiskinan. Kepala desa bisa belajar ke desa yang telah maju dan mampu mengelola dana desa dan hasilnya mampu menyejahterakan rakyat.

“Dana desa bukan untuk kepala Desa, tapi untuk rakyat desa.” Kata Ani.

Eko Putro Sandjojo mengatakan, selama tiga tahun dana desa yang telah dikucurkan mencapai 120 triliun. Jika dulu untuk pembangunan warga gotong royong, kini warga yang ikut bekerja dibayar.

Ada alokasi dana 30 persen untuk upah, nilai itu juga bisa untuk meningkatkan kesejahteraan. “Aturannya jelas, 30 persen dana desa yang diturunkan untuk upah. Ini salah satu cara mengentaskan kemiskinan.” Ujarnya. (Tmp/Frm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *