Blitar, HarianForum.com- Dilansir dari salah satu media online nasional, bahwa dari 2.188 BUMDesa tidak beroperasi, dan 1.670 BUMDesa beroperasi tetapi belum memberikan kontribusi pada pendapatan desa. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyoroti tentang adanya ribuan BUMDesa yang mangkrak dan BUMDesa yang beroperasi namun tidak memberikan kontribusi kemanfaatan untuk desa.
Menyikapi kegelisahan presiden Joko Widodo terhadap permasalahan BUMDesa, Perserikatan BUMDesa Indonesia atau PBI mengagendakan acara pertemuan BUMDesa yang akan digelar di desa Slorok, kecamatan Garum, kabupaten Blitar.
Digelarnya acara tersebut, tidak hanya mencari akar permasalahan terjadinya BUMDesa yang mangkrak, namun berupaya menggali ide untuk membangun eksistensi terhadap BUMDesa agar mempunyai nilai kemanfaatan yang nyata dan memberi pendapatan untuk desa secara signifikan.
“Acara sarasehan bincang bincang seputar BUMDesa, digagas oleh PBI dan didukung baik para pemerhati BUMDesa, pemerintah desa serta peserta yang hadir. Tujuan diadakan acara bincang bincang untuk mencari solusi terhadap mangkraknya BUMDesa dan menghidupkan, agar BUMDesa dapat memberi kemanfaatan,” terang Piara Ana, sekretaris panitia penyelenggara.
Digelar tanggal 15 Maret 2020, akan dihadiri Prof . Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto. Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Republik Indonesia. Dan saat ini alumni Tehnik Nuklir Universitas Gajah Mada, serta doktor yang diperoleh dari universitas Tokyo, Jepang masih aktif sebagai anggota Dewan Riset Nasional, merupakan salah satu narasumber acara bincang bincang seputar BUMDesa.
Selain Profesor Djarot, pengajar di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Rika Fatimah P.L., S.T., M.SC., PH.D., dengan Master of Science bidang Produktifitas dan Kualitas serta Doctor of Philosophy di Universiti Kebangsaan Malaysia, yang menguasai profesionalisme, kualitas dan produktivitas industri, kewirausahaan serta bisnis, didaulat menjadi narasumber.Begitu juga Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa, Kementrian Desa PDTT, Drs. Nugroho S Nagoro, M.Si, akan hadir dan memberi motivasi peranan serta fungsi BUMDesa.
Ditanya tentang peserta yang akan hadir, Ana menjelaskan bahwa sampai saat ini (9/3/20) yang sudah melakukan regristrasi kehadiran sebanyak 194 peserta. Ana Piara melanjutkan penjelasannya, untuk peserta yang sudah terdaftar dan menyatakan hadir didominasi BUMDesa di Jawa Timur mulai dari Banyuwangi, Pacitan, Ngawi, Tuban, Madura dan masih banyak lagi. Ana juga menyampaikan, ada peserta yang akan hadir dari Kebumen, Yogyakarta, bahkan dari Babel atau Bangka Belitung. “Panitia membatasi 300 peserta. Dan acara ini diselenggarakan secara swadaya murni dengan dukungan dari peserta, pengurus BUMDesa, pemerhati BUMDesa, dan kepala desa. Kami panitia tidak menggunakan anggaran dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Maka untuk itu untuk soliditasnya acara, setiap peserta yang mendaftar disepakati memberikan kontribusi sebesar 100 ribu rupiah,” Ana menambahkan ” Bahkan peserta yang masuk kepanitiaan juga memberi kontribusi dengan nominal yang sama,” tegas direktur BUMDesa Karya Madani Sejahtera.
Acara yang digelar di gedung serba guna, yang merupakan unit usaha BUMDesa Karya Madani Sejahtera desa Slorok, selain pemaparan materi narasumber, diskusi, juga digelar pameran hasil produksi unggulan dari usaha BUMDesa. Menurut Ana Piara, untuk pameran selain BUMDesa, juga ada yang akan menampilkan produk dari salah satu lembaga kegiatan desa, perorangan bahkan dari perusahaan. “Panitia menyediakan tenda untuk stand sebanyak 24. Dimungkinkan apabila tidak mencukupi untuk peserta yang akan menampilkan produk, panitia akan berusaha mencarikan media alternatif,” tandasnya.(Ans)