Berita

Lebaran, Tambangan Selokajang – Rejotangan Tetap Beroperasi 24 Jam

52
×

Lebaran, Tambangan Selokajang – Rejotangan Tetap Beroperasi 24 Jam

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com – Di penghujung bulan Ramadan, memasuki H-4 Idulfitri, jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan Sungai Brantas mulai dirasakan adanya peningkatan, meskipun belum menunjukkan signifikan. Dikenal dengan sebutan tambangan, moda transportasi air ini memanfaatkan arus sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Sungai Bengawan Solo, yang menghubungkan Kabupaten Blitar dengan Tulungagung. Moda ini sudah dikenal oleh masyarakat dan menjadi pilihan sarana transportasi sebagian warga kedua kabupaten.

Tambangan atau perahu penyeberangan sungai, alat transportasi air yang memanfaatkan sumber daya alam dan menggunakan sumber daya manusia, merupakan sebuah warisan peradaban ribuan tahun yang lalu. Hingga saat ini, tambangan masih tetap dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pendukung sarana aktivitas sosial dan ekonomi setiap harinya.

Dengan rute penyeberangan dari Desa Selokajang, Kabupaten Blitar, menuju Desa Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, maupun sebaliknya, setidaknya alat transportasi sungai ini mampu memangkas perjalanan memutar dengan jarak tempuh kurang lebih 12 sampai 15 kilometer, yang biasanya membutuhkan waktu 40 hingga 50 menit. Tidak hanya memberikan jasa penyeberangan untuk sepeda dan sepeda motor, tetapi kendaraan truk ban ganda juga dilayani.

Diungkapkan Irul, salah satu awak perahu, kepada HarianForum.com (27/3), bahwa jasa tambangan Tirto Brantas Joyo tetap terus beroperasi 24 jam, baik untuk sepeda angin atau sepeda ontel, sepeda motor, kendaraan roda tiga, mobil, pikap, truk ban tunggal, maupun truk ban ganda. Menurutnya, masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan justru lebih banyak pada malam hari, dan lebih ramai pada hari Minggu atau hari-hari libur.

“Tambangan di sini beroperasi 24 jam, nanti selama Lebaran tetap 24 jam. Biasanya ramai pada hari Minggu atau hari libur, dan lebih ramai malam dibandingkan siang hari. Kalau untuk Lebaran, biasanya mulai ramai pada hari kedua sampai hari kelima, bahkan ketujuh. Sekarang memang sudah mulai kelihatan ada peningkatan, tapi apakah Lebaran tahun ini lebih ramai daripada Lebaran tahun lalu, ya saya belum tahu,” ungkapnya.

(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *