Blitar, HarianForum.com – Di hari ketiga Idulfitri 2025, berdasarkan pantauan HarianForum.com, jumlah kendaraan yang melintas di jalan kabupaten dan kota Blitar terjadi peningkatan. Tidak hanya di jalan nasional, tetapi juga di jalan raya alternatif ke arah Malang, Kediri, maupun Tulungagung.
Terjadinya eskalasi kendaraan yang melintas, selain dipengaruhi masuknya kendaraan dari luar kota, juga disebabkan oleh tradisi berlebaran masyarakat Kabupaten maupun Kota Blitar yang ikut memengaruhi tingkat kepadatan arus lalu lintas secara signifikan.
Mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, diperlukan upaya pengaturan dan pengendalian arus. Selain memasang pembatas jalan di pertigaan maupun perempatan yang berpotensi menimbulkan kemacetan, flashing traffic juga dilakukan secara situasional.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, Anjar Eko Juli Atmanto, saat bertugas memantau arus lalu lintas, menyampaikan bahwa arus lebaran 2025 pada hari ketiga, Rabu (2/4), sudah memasuki fase arus balik. Anjar menjelaskan bahwa sebelum Lebaran telah dilakukan rekayasa lalu lintas. Untuk arah Blitar–Kediri, dilakukan pengaturan jalur di Simpang Tiga Tugu Rante dan Simpang Tiga Sanankulon. Sementara itu, di Simpang Empat Cerme Sanankulon telah dilakukan flashing traffic dan pembatasan jalan.
Sedangkan untuk jalan menuju arah Blitar–Malang, baik melalui jalan nasional dari Garum, Talun, Wlingi, hingga Selorejo, maupun jalur alternatif mulai Perempatan 511, Pertigaan Tlogo, Perempatan Kanigoro, Perempatan Tumpang, hingga Kesamben, telah dilakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan flashing traffic secara situasional. Anjar menambahkan bahwa jalur selatan atau jalur alternatif ke arah Malang yang memungkinkan untuk dilakukan flashing traffic telah diterapkan sistem tersebut. Selain itu, dalam rekayasa lalu lintas, juga diterapkan perubahan fase hijau yang diprioritaskan untuk arah Blitar–Malang dan sebaliknya. Durasi lampu hijau yang biasanya 30 detik diperpanjang menjadi 60 detik. Sementara itu, untuk ruas jalan yang tidak memungkinkan diterapkan flashing traffic, dilakukan rekayasa lalu lintas lainnya.
“Untuk arah Tulungagung–Blitar, juga dilakukan rekayasa. Salah satunya, di Pertigaan Gita Puri yang biasanya bisa belok kanan, untuk kali ini kami mohon maaf semua kendaraan harus lurus masuk kota. Nantinya, di Pertigaan Traffic LightRembang baru bisa belok kanan. Rekayasa ini dilakukan karena Pertigaan Gita Puri sangat berpotensi menimbulkan kemacetan. Sementara itu, di Kademangan, pada pertigaan barat jembatan, secara situasional dilakukan flashing trafficdan pembatasan jalan, termasuk di Perempatan Kelurahan Kademangan, karena banyak kendaraan yang masuk dari arah barat, sedangkan arah timur dan selatan menjadi tujuan wisata,” jelasnya.
Saat ditanya terkait kondisi jalan dan jumlah kendaraan yang melintas, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar menuturkan bahwa pada semua ruas jalan raya di Kabupaten Blitar pada hari ketiga Lebaran 2025 terjadi peningkatan volume kendaraan. Berdasarkan pemantauan Closed-Circuit Television (CCTV), peningkatan jumlah kendaraan di ruas-ruas jalan antar kota didominasi oleh kendaraan roda empat dari luar kota.
“Banyak kendaraan yang berasal dari luar kota, termasuk dari Pulau Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, terpantau melintas. Saat ini bisa diasumsikan ada peningkatan 2 hingga 3 kali lipat dibanding hari-hari biasa. Bahkan, di simpul-simpul tertentu, kenaikan volume kendaraan bisa mencapai 4 kali lipat. Melihat kondisi arus lalu lintas yang sudah direkayasa, kendaraan dari arah Kediri dan Tulungagung yang melewati Sanankulon hampir tidak ada putusnya. Sedangkan dari arah timur, peningkatan terjadi di Siraman, Sambong, hingga Perempatan 511, meskipun tidak sepadat dari arah Kediri,” tutur Anjar Eko Juli Atmanto, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar. (Ans)