Mojokerto, HarianForum.com – Kabupaten Magetan dan Kabupaten Mojokerto adalah dua Kabupaten di Jawa Timur yang memang terkenal pusat kerajinan dan industri kulit, mulai dari Tas, Dompet sampai Sepatu, sepatupun juga banyak macamnya, termasuk Pantofel.
Tetapi siapa sangka, kali ini sepatu Pantofel tidak diproduksi di sebuah pabrik atau industri rumahan yang memiliki peralatan lengkap, melainkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Dengan peralatan seadanya, Handmade sepatu pantofel ini di Merki Pasmoker (Lapas Mojokerto)
Kualitasnyapun tak kalah dengan sepatu impor, namun harga tetap lokal, narapidana Lapas Mojokerto terus berinovasi untuk membuat sepatu pantofel berbahan kulit dengan kualitas tinggi. Desain baru pun dirancang khusus untuk dipasarkan ke kalangan pejabat.
Model sepatu trendi itu datangnya dari Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kememkum HAM Jatim Harun Sulianto. Menurut dia, model sepatu kulit yang dia namai sepatu Aladin itu dia peroleh setelah mengunjungi sejumlah toko sepatu impor di beberapa mall. Bentuk desain pantofel baru ini memang lancip pada ujungnya seperti sepatu tokoh Aladin.
Pemilihan model sepatu ini, lanjut Harun, Kamis (13/07/17) bukan tanpa alasan. Menurut dia, sepatu itu merupakan desain papan atas yang biasa dipakai para pejabat tinggi negara. Harganya pun cukup fantastis, Rp 7,5 juta/pasang
Oleh sebab itu, dia meminta para napi terampil di Lapas Mojokerto untuk meniru desain tersebut. Pasalnya, 6 orang napi itu terkenal piawai membuat sepatu berbahan kulit dengan kualitas tinggi, tapi dengan harga yang relatif terjangkau.
“Karena handmade, saya ingin dibuat lebih detil, sol yang kuat, lemnya kualitas baik dan bahan kulit sapi,” ujarnya.
Harun berjanji akan membantu memasarkan produk napi Lapas Mojokerto. Sejumlah kepala daerah akan dia minta untuk membeli sepatu buatan napi. Urusan harga, dia hanya mematok Rp 1 juta sepasang.
Dia berharap, sepatu handmade napi Lapas Mojokerto akan semakin dikenal banyak orang. Dengan begitu, selain meningkatkan pendapatan negara non pajak, juga mendongkrak kesejahteraan para napi.
Kalapas Mojokerto Muhammad Hanafi menambahkan, untuk membuat sepasang sepatu Aladin, para napi membutuhkan waktu tiga hari. Selain dibuat secara manual dengan peralatan seadanya, kualitas pengeleman sol menjadi prioritas utama agar sepatu awet dan tahan lama. (snk)