Politik dan Pemerintahan

Kisnadi, Membangun Desa Dimulai Dari Yang Terkecil

312
×

Kisnadi, Membangun Desa Dimulai Dari Yang Terkecil

Sebarkan artikel ini
Jembatan Yang Semula Lebar 5 Meter Menjadi 7 Meter Dengan Swadaya Masyarakat 29,76 Juta Atas Prakarsa Kisnadi Kasun Dukuh, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang

Jombang, HarianForum.com – Membangun desa dimulai dari hal yang paling kecil, pertama keluarga kemudian lingkungan baru menyentuh ke dusun, jika itu dilakukan dengan baik maka itu menggambarkan sebuah kepemimpinan yang bagus.

Seperti yang telah dilakukan Kisnadi kepala Dusun Dukuh, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang yang telah menjabat Kasun sejak tahun 2010 ini.

Pundong terdiri dari 6 dusun, yakni Dusun Dukuh, Dusun Balongombo, Dusun Balongrejo, Dusun Watu Lintang, Dusun Pundong, dan Dusun Tempuran. Dari 6 dusun jumlah penduduk sekitar 6000, tetapi yang tinggal di dusun dukuh sekitar 450 jiwa hak pilih.

Semangat Kisnadi membangun desa bagai gayung bersambut, karena ternyata penduduk Dusun Dukuh gampang diajak maju dan senang dengan keterbukaan, karena itu setiap ada keinginan baik yang sifatnya fisik maupun non fisik selalu mengedepankan musyawarah.

Biasanya mereka duduk bersama antara kepala dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga untuk memecahkan persoalan.

Sebagai kepala dusun, Kisnadi mampu memimpin warganya terutama dalam hal swadaya. Terbukti ada tiga jembatan yang telah dibangunnya, dengan biaya yang tidak kecil.

Tiga jembatan tersebut, awal lebarnya sekitar 3 meter menjadi 5 meter dengan pembiayaan 15 juta, yang kedua awal lebarnya 5 meter menjadi 7 meter dengan pembiayaan 29,76 juta, dan yang ketiga awal lebar 3 meter menjadi 5 meter dengan biaya 15 juta.

Kisnadi Kasun Dukuh, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang

Kisnadi membuktikan, bahwa dirinya mampu membangun Dusun Dukuh menjadi lebih baik, karena dia pun percaya bahwa warga selalu mendukungnya dalam setiap pembangunan di dusun mereka.

“Tidak menutup kemungkinan ketika masyarakat Desa Pundong menginginkan saya untuk membantu membangun Desa Pundong saya siap, apa yang tidak saya berikan untuk desa ini.” Pungkas pria yang akrab disapa Mbah Kis ini. (yog/nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *